"Meskipun ada alasan untuk khawatir, tidak ada alasan untuk panik, kata Howard Fillit, MD, salah satu pendiri dan kepala sains di Alzheimer's Drug Discovery Foundation.
Baca juga: Mendeteksi Penyakit Alzheimer dari Cara Berjalan Kaki
Ia membenarkan faktor genetika dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.
Namun Fillit berpendapat gen tidak sama dengan takdir sehingga tidak bisa langsung memastikan nasib kita di masa depan.
Risiko tersebut dapat diimbangi dengan hal-hal seperti perilaku gaya hidup sehat.
Dikutip dari Alzheimer's Society Inggris, kebanyakan orang dengan penyakit ini mengalaminya setelah berusia 65 tahun.
Namun orang yang lebih muda juga berisiko mengalaminya, yang disebut penyakit Alzheimer onset dini, sejenis demensia onset muda.
Ada sejumlah faktor risiko Alzheimer yang memang tidak bisa diubah, misalnya:
Pertambahan usia adalah faktor risiko terbesar untuk penyakit Alzheimer, khususnya setelah di atas 65 tahun.
Setelah usia tersebut, risiko kita mengalaminya berlipat ganda setiap lima tahun.
Satu dari enam orang di atas 80 tahun menderita demensia – banyak dari mereka menderita penyakit Alzheimer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.