Seorang dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen probiotik jika kita mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, diare, atau perut kembung.
Sebuah studi dalam American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa banyak penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) merasa sangat lega dengan mengonsumsi suplemen ini.
Suplemen probiotik juga dapat direkomendasikan oleh dokter saat kita menggunakan antibiotik.
Antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati segala sesuatu mulai dari radang tenggorokan hingga infeksi saluran kemih dengan cara membunuh bakteri jahat yang menyebabkan penyakit.
Namun, terkadang perbedaan antara bakteri baik dan bakteri jahat tidaklah mudah sehingga menyebabkan bakteri baik ikut terbunuh bersama bakteri jahat.
Dengan mengonsumsi suplemen probiotik selama masa ini, kita dapat memastikan pasokan bakteri baik yang baru untuk menjaga keseimbangan mikrobioma.
Karena mikrobioma setiap orang tersusun secara berbeda, suplemen probiotik dapat bereaksi terhadap mikrobioma dengan cara yang berbeda dan menyebabkan efek samping yang berbeda.
Begitu pula dengan makanan probiotik yang mungkin dapat menyebabkan gas atau kembung jika kita alergi atau sensitif terhadap makanan tertentu.
"Setiap individu berbeda karena setiap individu memiliki sistem yang berbeda dan memiliki mikrobioma yang berbeda," tutur Zeratsky.
"Jadi, bagaimana mikrobioma mereka berinteraksi dengan apa yang baru diperkenalkan dan dosis dari apa yang diperkenalkan bisa jadi berbeda," ujar dia.
Karena tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti efek samping apa yang akan kita alami, penting untuk membiasakan diri dengan efek samping tersebut untuk bersiap-siap jika hal itu terjadi.
Zeratsky mengungkapkan, efek samping yang paling umum dari probiotik adalah mual, diare, dan kembung.
Hal ini terjadi karena bakteri probiotik mengendap di dalam mikrobioma usus kita.
Menurut Cleveland Clinic, hal ini terjadi pada awalnya saat mulai mengonsumsi suplemen, tetapi biasanya memudar setelah beberapa hari.
"Untuk populasi rata-rata, [mengonsumsi probiotik] mungkin cukup aman. Saya pikir di mana kita harus berhati-hati adalah ketika kita berada di ujung spektrum usia," kata Zeratsky.