Metode tersebut bertujuan untuk menurunkan berat badan secara serius, sehingga benar-benar perlu dipatuhi aturan makannya.
Namun menurut dia, ada pula yang dinamakan dengan dirty intermittent fasting, yaitu intermittent fasting yang masih mengonsumsi makanan dengan kalori dalam jumlah tertentu di jendela makan.
Jumlah ini pun bisa berbeda, bergantung dari “kenakalan” yang mekakukannya.
Baca juga: Diet Puasa Berdampak pada Kesehatan Mental, Bagaimana Bisa?
Siapa saja yang bisa dan tidak bisa melakukan intermittent fasting?
Lebih lanjut, Santi menjelaskan tentang keamanan dan siapa saja yang bisa melakukan tidak bisa melakukan intermittent fasting.
Menurut dia, pada dasarnya intermittent fasting aman dan bisa dilakukan oleh semua orang sehat jasmani maupun rohani, asalkan makanan yang dikonsumsi saat di jendela makan memadai.
Kendati demikian, ada beberapa orang yang tidak disarankan untuk melakukan intermittent fasting, yaitu berikut ini:
Baca juga: 6 Metode Diet Puasa yang Jadi Primadona
“Sebenarnya bagi beberapa orang, seperti yang menderita penyakit dan mengonsumsi obat tertentu, bukan ‘tidak boleh’ tapi sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter,” kata Santi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.