KOMPAS.com - Selisih pendapat sampai berujung pertengkaran biasanya menjadi penyebab utama putusnya hubungan dengan teman.
Tapi ternyata, ada banyak hal lain yang menjadi pertanda kalau sudah saatnya kita perlu memutuskan hubungan dengan seorang teman.
Meski tidak mudah menghadapinya, namun tampaknya putus hubungan dengan teman bisa jadi pilihan yang paling tepat dan sehat.
Baca juga: Cara Menghadapi Keluarga Toxic, Perlukah Putus Hubungan?
Tidak seperti hubungan romantis, pertemanan atau persahabatan terkadang menjadi hal rumit untuk dijalani.
Keputusan untuk menjauh darinya bisa jadi satu hal penting demi kesehatan mental dan kesejahteraan kita.
Jika dalam hubungan pertemanan itu kita merasakan hal-hal berikut ini, setidaknya memutuskan hubungan dengan teman bisa menjadi pilihan yang tepat.
Hubungan yang sehat sebaiknya ada take and gift, yang artinya kita memberi dan juga menerima dalam hal apa pun.
Ini merupakan bentuk "kontrak sosial" yang paling umum dalam sebuah hubungan, baik hubungan romantis atau pertemanan.
Tapi ketika kita berusaha memberikan 100 persen dan tidak ada timbal balik darinya, itu bisa jadi pertanda bahwa sudah saatnya kita mengakhiri hubungan tersebut.
Sebagian besar dari kita mungkin merasa bersalah ketika tidak sempat membalas chat atau pesan teks dari seorang teman.
Sebab hal ini sudah seolah menjadi norma dalam sebuah hubungan.
Tapi ketika setiap kali kita chatting dan komunikasi selalu menggantung, ini adalah pertanda bahwa teman kita tidak bisa meluangkan waktunya untuk kita.
Baca juga: Simak, Hubungan antara Persahabatan dan Kesehatan Mental
Sebuah studi dari University of Edinburgh yang meninjau kriteria hubungan sehat.
Studi tersebut menyatakan bahwa batasan pribadi bisa dijadikan sebagai pedoman atau aturan tertentu dalam menentukan hubungan pertemanan.
Misalnya saja ketika ada seorang teman yang bertingkah melampaui batas, atau kita menjadi terlalu banyak memberikan batas untuk hal-hal pribadi padanya.
Mungkin itu sudah menjadi tanda bahwa hubungan pertemanan tidak berjalan dengan baik.
Meskipun status hubungan sudah begitu dekat, namun teman yang baik setidaknya dapat menghargai segala macam hal yang bersifat pribadi.
Jika kita tidak bisa lagi mempercayakan seorang teman untuk mengetahui hal-hal baru atau rahasia yang kita miliki, bisa jadi kita sedang menghadapi pertemanan toxic.
Menurut pakar psikologi, hal seperti ini semacam sinyal dari dalam diri bahwa kita merasa cemas atau ketakutan ketika seorang teman mengetahui segala hal yang sudah kita lalui, meskipun dia adalah orang yang sudah lama berteman dengan kita.
Hubungan pertemanan yang baik setidaknya dapat bertumbuh bersama ke arah yang lebih positif seiring lamanya hubungan itu terjalin.
Setiap orang seiring waktu juga mengalami banyak hal yang mengubah kepribadian kita menjadi lebih positif.
Namun ketika kita merasa bahwa sepertinya sudah kehilangan jati diri atau tidak menjadi diri sendiri, memutuskan hubungan dengannya mungkin jadi cara terbaik.
Baca juga: 7 Cara Mengenali Anak yang Terjebak dalam Pertemanan Toxic
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.