"Saat tubuh resisten terhadap insulin, terkadang hal itu dapat menghalangi penurunan berat badan," jelas O'Neill.
Perbaikan regulasi gula darah dapat membantu menurunkan berat badan dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin.
"Kebanyakan ginger ale sebenarnya tidak mengandung jahe asli," kata O'Neill.
"Mungkin minuman itu lebih banyak karbonasi yang membantu menenangkan perut."
Mengonsumsi jahe segar dapat membantu mengatasi berbagai bentuk mual, seperti mual di pagi hari, mabuk perjalanan, atau efek samping dari prosedur kemoterapi.
O'Neill menjelaskan, jahe berfungsi meningkatkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan --proses yang disebut motilitas lambung, dan memblokade reseptor serotonin di lapisan usus.
Khasiat jahe ini akan membantu menenangkan saraf yang memicu refleks mual dan muntah.
Berdasarkan sebuah studi, diketahui peserta yang mengonsumsi pil jahe setiap hari mengalami penurunan kadar trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol LDL atau kolesterol jahat setelah 45 hari.
Hasil tersebut dibandingkan dengan peserta yang hanya diberi obat plasebo.
Namun, studi lebih lanjut diperlukan guna mengklarifikasi secara pasti bahwa jahe dapat dikonsumsi untuk menurunkan kolesterol.
Beberapa penelitian menemukan, senyawa tertentu yang ditemukan dalam jahe seperti gingerol kemungkinan bersifat antibakteri.
Baca juga: 6 Khasiat Jahe untuk Meredakan Sakit Perut
Suplemen jahe sebaiknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Juga, hindari asupan suplemen jahe dalam jumlah tinggi.
"Suplemen dosis tinggi dapat menyebabkan mual dan refluks lambung," saran O'Neill.
Lebih lanjut, jahe dalam dosis tinggi bisa bereaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah.
Langkah terbaik adalah selalu berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan sebelum mulai mengonsumsi suplemen apa pun.