Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Dalam setahun, sebagai pekerja, kita bisa menghabiskan rata-rata sebanyak 2,096 jam untuk bekerja di kantor. Hal inilah yang membuat kita akan terus bertemu dengan rekan kerja hampir setiap harinya.
Namun, riset Gallup menemukan bahwa secara global, hanya tiga dari sepuluh karyawan yang memiliki sahabat di tempat kerja.
Rendahnya angka ini perkuat pula dengan sebuah unggahan di Twitter yang ramai dibicarakan warganet tentang masalah pertemanan di kantor. Ada yang menganggap bahwa memiliki teman di kantor dapat membawa manfaat baik, namun ada pula yang berpendapat sebaliknya.
Padahal, siniar Obsesif bertajuk “Punya Teman di Kantor, Toksik atau Asyik?” dengan tautan akses dik.si/ObsesifS8E4 mengungkapkan bahwa tak selamanya memiliki teman kantor adalah hal yang buruk. Dengan catatan, pertemanan didasari hubungan yang sehat.
Memiliki teman kantor tidak selamanya buruk. Namun, ada beberapa penyebab mengapa seseorang memutuskan untuk tak mempunyai teman di tempat kerja. Pertama adalah adanya perasaan traumatis, seperti pernah di-bully atau di-body shaming sehingga orang tersebut enggan menjalin relasi lebih dalam.
Baca juga: Menilik Masa Depan Teknologi Digital di Indonesia, Sudah Siapkah?
Kedua, yaitu lingkungan kerja yang tak sehat. Komponen ini terdiri dari atasan yang tak suportif hingga rekan kerja yang hobi membicarakan keburukan satu sama lain.
Memiliki lingkungan kerja seperti ini bisa berdampak pada performa karyawan ke depannya. Bahkan, perilaku toksik ini pemicu perusahaan memiliki tingkat turnover tinggi.
Jika mengalami dua masalah seperti di atas, wajar jika seseorang enggan memiliki teman di tempat kerja.
Justru, memiliki teman kerja akan lebih berisiko terhadap kinerjanya. Akan tetapi, apabila seseorang memiliki lingkungan sehat dan saling mendukung, tak ada salahnya untuk berteman dengan rekan kerja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.