KOMPAS.com - Sebagai seorang psikolog dari Harvard yang banyak membantu konseling pasangan suami-istri, Dr. Cortney S. Warren, PhD memiliki temuan unik tentang pemicu keretakan rumah tangga.
Warren yang juga penulis buku “Letting Go of Your Ex” ini mengaku melihat sebuah hubungan akan dengan cepat merosot ketika salah satu atau kedua pasangan berbicara satu sama lain dengan bahasa penghinaan.
Penghinaan sangat berbahaya karena tidak hanya menyerang karakter seseorang, tetapi juga mengasumsikan posisi superioritas atas dia.
Ketika kita berkomunikasi dengan cara ini, kita mungkin memperlakukan orang lain dengan tidak hormat.
Baca juga: Lelah Mengurus Pekerjaan Rumah Tangga? Ibu Juga Bisa Terapkan Quiet Quitting
Kita bisa mengejek seseorang dengan sarkasme, menertawakan, atau menggunakan bahasa tubuh yang meremehkan, seperti mengedipkan mata atau mencemooh.
Dampak yang sama pun akan terjadi jika aksi-aksi semacam itu dilakukan dalam komunikasi rumah tangga.
Selanjutnya, Warren mengumpulkan delapan frasa beracun yang perlahan-lahan dapat menghancurkan hubungan suami-istri.
Bahasa yang mencerminkan penghinaan mengomunikasikan kepada pasangan bahwa kita percaya bahwa dia lebih rendah daripada kita, sehingga dapat merusak harga dirinya.
Sebagai contoh: "Kamu beruntung karena aku masih mau menerima kamu."
Apa yang harus dikatakan sebagai gantinya: "Aku sedang berjuang untuk melihat kita sebagai mitra saat ini."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.