Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Cerdas Meningkatkan Produktivitas Kerja Tanpa Merusak Kesehatan

Kompas.com - 26/02/2023, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Inc

2. Jangan pernah bekerja secara autopilot

Dalam buku barunya, pakar kinerja manusia yang diakui secara internasional, Stefan Falk, mengungkapkan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Menurut Falk, kita harus menghindari datang ke tempat kerja dengan pola pikir "autopilot".

"Bekerja secara autopilot bisa mematikan otak kita dan membuat kita lebih mudah tenggelam dalam kebosanan saat kita melakukan tugas-tugas harian yang sudah biasa kita lakukan," tuturnya.

Baca juga: Loyo Usai Liburan, Ini Tips Genjot Produktivitas Kerja!

Bagi mereka yang mencintai apa yang mereka lakukan, "membosankan" sama sekali tidak ada dalam kosa kata mereka.

Bahkan ketika menghadapi tugas yang paling membosankan yang telah mereka lakukan ribuan kali, para profesional yang bertekad untuk menumbuhkan rasa senang dalam pekerjaan mereka menetapkan tujuan yang disengaja setiap hari.

Tujuan-tujuan ini ada untuk membantu mereka berkembang, yang menjadi siklus motivasi untuk terus-menerus memperbaiki diri, bukannya berpuas diri.

3. Keluar dari drama di tempat kerja

Kita semua pasti pernah mengalami drama di tempat kerja.

Drama ini muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari gosip jahat, rekan kerja yang menolak perubahan, perdebatan dan pertengkaran yang terus-menerus, pekerja yang tidak puas dan mengganggu ketenangan, serta masih banyak lagi.

Terjebak dalam pusaran drama di tempat kerja akan membebani perhatian dan mengalihkan fokus kita dari hal yang paling penting, yaitu pekerjaan kita.

Waktu yang hilang akibat drama di tempat kerja bisa sangat merugikan karena mengganggu produktivitas kita.

Terjebak dalam pusaran drama di tempat kerja akan membebani perhatian dan mengalihkan fokus dari hal yang paling penting, yaitu pekerjaan.

Waktu yang hilang akibat drama di tempat kerja dapat merugikan bisnis kita.

"Drama menciptakan proses berpikir yang boros secara mental atau perilaku yang tidak produktif."

Demikian tulis peneliti Cy Wakeman dalam bukunya yang berjudul No Ego: How Leaders Can Cut the Cost of Workplace Drama, End Entitlement, and Drive Big Results.

Seiring berjalannya waktu, drama di tempat kerja dapat memengaruhi moral, menghancurkan budaya, dan menyebabkan perputaran karyawan maupun hilangnya pendapatan.

Ketika para karyawan terjerat dalam drama di tempat kerja yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengelola konflik atau bertarung dalam pertarungan politik, mereka menjadi kurang produktif.

Karyawan semacam ini pun menjadi kurang berdedikasi dalam merencanakan dan menerapkan strategi bisnis, serta memiliki lebih sedikit energi untuk memberikan hasil yang baik.

Penelitian Wakeman juga menemukan, rata-rata karyawan menghabiskan waktu dua jam 26 menit per hari untuk drama dan pemborosan emosional.

Bagi beberapa perusahaan, biaya yang dikeluarkan hal ini setiap tahunnya bisa mencapai miliaran.

Baca juga: Waspadai, Disfungsi Ereksi Pengaruhi Produktivitas Kerja Pria

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com