Oleh: Frida Condinata dan Dr. Monty P.Satiadarma*
BANYAK orang menyadari pentingnya rasa syukur, tetapi mungkin tidak semua orang mensyukuri kehidupan yang tengah dijalani dari hari ke hari.
Seseorang akan lebih mampu mensyukuri sesuatu jika sebelumnya ia pernah mengalami kehilangan sesuatu dan membuat dirinya merasa kurang atau bahkan tidak berdaya.
Padahal, sesungguhnya amat banyak hal dalam keseharian yang layak untuk disyukuri karena keberadaannya membuat diri berdaya. Hanya saja sesuatu yang rutin berlangsung sering diabaikan dan kurang disyukuri.
Sebagai contoh, sering individu tidak peduli dengan adanya udara untuk bernapas dan energi untuk bergerak.
Sebaliknya ketika ia mengalami sesak napas atau nyeri otot, hidupnya merasa amat terbebani. Ketika ia kembali mampu bernapas lega dan nyeri ototnya hilang, ia merasa jauh lebih bahagia dan sejahtera.
Pada saat individu mengalami rasa kehilangan (kehilangan dukungan sosial, kehilangan daya) umumnya mereka akan mengalami distress; dan kondisi distress tersebut baru mungkin teratasi ketika hal yang hilang itu didapati kembali.
Distress adalah kondisi tertekan atau terancam yang dirasakan berlebihan dan melebihi kapasitas kemampuan untuk ditanggulangi.
Individu akan mengalami distress ketika sumber keberdayaannya relatif terbatas untuk menanggulangi tantangan yang dihadapi.
Sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari tuntutan biaya hidup yang semakin tinggi dapat membuat individu mengalami stress berkepanjangan jika ia tidak mampu mengelola pemasukan dan pengeluaran dengan baik. Kondisi ini termasuk distress.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.