Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2023, 05:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi merupakan minuman favorit banyak orang di seluruh dunia.

Sayangnya, beberapa orang merasakan efek tidak nyaman setelah minum kopi, seperti gangguan pencernaan dan sakit perut.

Bagi yang doyan ngopi, tentunya masalah ini menjadi persoalan yang harus diatasi.

Cara pertama adalah dengan mengenali gejalanya dan mengubah proses penyajian kopi.

Tanda kopi menyebabkan gangguan di perut

Menurut Marisa Silver, ahli gizi di Vivrant Nutrition, ada beberapa tanda yang menunjukkan kopi dapat mengiritasi perut.

Baca juga: Membakar Lemak dengan Rutin Minum Kopi, Ini 3 Resepnya

Beberapa gejala tersebut antara lain heartburn, gangguan pencernaan, sensasi terbakar di perut bagian atas atau dada, tinja yang encer, serta gejala dari refluks gastroesofageal (Gerd) setelah minum kopi.

Gejala ini biasanya disebabkan oleh dua komponen dalam kopi, kafein dan asam.

1. Sensitivitas terhadap kafein

Pernahkah kamu minum kopi dan tiba-tiba merasa ingin buang air besar? Hal ini seringkali disebabkan oleh kafein yang terdapat dalam kopi.

"Kafein dapat merangsang kontraksi di usus dan mengirimkan sinyal untuk buang air besar serta tinja yang encer," jelas Silver.

Kafein juga bisa menyebabkan efek samping lain seperti refluks asam.

"Kafein dapat merangsang produksi asam di dalam perut, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan di perut dan menyebabkan relaksasi sfingter esofagus bawah yang memicu gejala Gerd," imbuhnya.

2. Iritasi akibat asam

Selain kafein, asam dalam kopi juga dapat menyebabkan iritasi.

Baca juga: 3 Cangkir Kopi Sehari Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi

"Asam klorogenik dan N-alkanoyl-5-hidroksitriptamida yang terdapat dalam kopi dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan dan menyebabkan gangguan pada perut," kata Silver.

Hal ini berlaku baik pada kopi dengan maupun tanpa kafein.

Rasa pahit alami dalam kopi bisa merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak asam, yang akhirnya meningkatkan iritasi pada lambung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com