Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Menanamkan Sikap Tanggung Jawab pada Anak

Kompas.com - 19/04/2023, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Pola asuh orangtua memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Hal ini termasuk pada cara berpikir dan perilaku yang menentukan sikap hingga usia dewasa.

Setiap keluarga tentu memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari ekonomi, pendidikan, agama, hingga budaya.

Namun, hal mendasar yang perlu orangtua ajarkan kepada anak adalah sikap tanggung jawab. Informasi ini pun dibahas dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Cara Mendorong Anak Bersikap Baik” dengan tautan akses dik.si/OMMBaik.

Orangtua perlu menanamkan sikap tanggung jawab kepada anak. Pasalnya, tanggung jawab adalah sikap yang harus dimiliki setiap orang.

Dalam buku Pendidikan Karakter untuk Mahasiswa PGSD (2014) karya Ani Nur Aeni, tanggung jawab merupakan salah satu nilai moral yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu, rasa tanggung jawab pada anak perlu ditanamkan sejak dini.

Kate Roberts, seorang psikolog asal Amerika Serikat berpendapat, bahwa anak-anak sering berbuat salah karena sebagian besar dari mereka belum mampu mengendalikan diri dan tidak berpikir sebelum bertindak.

Baca juga: Menjalankan Puasa saat Hamil, Apakah Aman?

Dengan demikian, anak–anak cenderung tidak menyadari kesalahannya. Selain itu, kepolosan anak-anak juga mendorong mereka untuk melimpahkan kesalahan pada orang lain untuk menghindari hukuman atau konsekuensinya.

Untuk itu, orangtua perlu menanamkan sikap tanggung jawab pada anak dengan mengubah pola pikir mereka. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan sikap tanggung jawab pada anak.

1. Mulai dari Hal Kecil

Menanamkan sikap tanggung jawab pada anak perlu dilakukan dengan hal-hal yang sederhana. Misal, saat anak bermain puzzle namun mendadak ingin melakukan hal lain.

Orangtua dapat menanamkan sikap tanggung jawab dengan mendorongnya untuk membereskan sesuatu terlebih dahulu sebelum memulai hal baru. Cara ini dapat membantu anak menyadari tanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

2. Berikan Pemahaman Sebab-Akibat

Orangtua perlu memberikan pemahaman kepada anak tentang adanya konsekuensi dari apa yang mereka lakukan, terlepas baik atau buruknya. Pasalnya, semua hal yang terjadi pasti melibatkan sebab-akibat.

Hal ini bisa dipelajari dengan sederhana. Misal, saat musim hujan dan anak malas membawa payung. Saat itu orang tua dapat berperan memberi pemahaman kepada anak bahwa kehujanan adalah akibat dari malas membawa payung.

3. Ajari Anak Memecahkan Masalah

Saat anak membuat kesalahan, orangtua dapat memberikan beberapa pilihan kepada anak. Cara ini dapat merangsang anak untuk membuat pilihan ketika berhadapan dengan masalah, memikirkan sebab-akibat, dan akhirnya dapat membuat keputusan yang paling tepat.

Metode Mengingat

Menurut A Fine Parent, mengajari sikap tanggung jawab pada anak akan melibatkan ingatan. Misal, saat anak mengambil sekotak mainannya dan akan menumpahkannya ke lantai, mungkin orangtua akan berteriak ‘jangan”, namun kemungkinan besar anak akan melakukannya lagi.

Baca juga: Pentingnya Melatih Ketenangan Batin di Bulan Ramadan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com