Makanan fermentasi kerap disebut dengan probiotik yang dapat menjaga keseimbangan jumlah bakteri baik di dalam usus.
Bakteri baik ini bisa membantu respons sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri jahat penyebab penyakit seperti diare, eksim, infeksi saluran kemih, kanker kandung kemih, kolitis ulserativa, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Khasiat Buah Nanas untuk Mengatasi Asam Urat
Hubungan antara makanan fermentasi dan asam urat dapat dibuktikan melalui studi ilmiah yang dipimpin oleh Chandan Prasad, profesor di Departemen Gizi dan Ilmu Pangan dari Texas University.
Berdasarkan studi itu, para peneliti menemukan fakta bahwa probiotik dapat memengaruhi cara tubuh dalam menyerap purin.
Pada gilirannnya kondisi tersebut bisa membantu mengurangi tingkat peradangan, yang menjadi masalah utama bagi penderita asam urat.
Kandungan probiotik pada makanan fermentasi ini dikatakan bisa membantu mengelola kadar asam urat secara signifikan.
Para peneliti juga sangat merekomendasikan konsumsi makanan fermentasi alami dan bukan didapat dari pil atau kapsul suplemen.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penderita asam urat direkomendasikan agar rutin mengonsumsi makanan fermentasi favoritnya, entah itu dari yogurt, tempe, atau cuka apel dalam jumlah yang wajar alias tidak berlebihan.
Terutama pada cuka apel yang sudah terbukti secara ilmiah dapat membantu memecah penumpukkan kristal asam urat di area persendian.
Selain itu penelitian makanan fermentasi lain juga merujuk pada jenis makanan fermentasi berbasis susu seperti yogurt, keju dan lain sebagainya.
Kandungan susu dapat berfungsi sebagai dasar yang baik bagi bakteri baik untuk berkembang biak karena biasanya melalui proses fermentasi dengan bakteri asam laktat.
Baca juga: Berbagai Manfaat Makanan Fermentasi untuk Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.