Kondisi ini bisa terjadi dengan sendirinya namun sering kali masalah kesehatan lain karena gangguan hormonal atau kondisi bawaan lahir.
Orangtua bisa mengenali mikropenis pada anak laki-lakinya sejak bayi dengan panduan SPL dan tes dokter.
Gejala mikropenis juga bisa berbeda-beda pada setiap orang namun ada yang menyebabkan jumlah sperma yang rendah.
Mikropenis biasanya ditangani dengan terapi testosteron dan pembedahan.
Terapi testosteron jangka pendek dilakukan dengan kemampuan penis untuk merespon hormon pertumbuhan lewat suntikan atau gel.
Riset membuktikan jika metode ini berhasil dengan baik pada bayi meskipun hasilnya pada laki-laki remaja atau dewasa belum bisa dipastikan.
Baca juga: Terapi Testosteron Bikin Pria Rentan Serangan Jantung
Untuk orang dewasa, penanganan mikropenis bisa dilakukan melalui operasi, tentunya dengan risiko dan efek samping masing-masing.
Kedua perawatan tersebut bisa dilakukan di usia berapa pun namun peluangnya lebih baik ketika penderita masih bayi sehingga lebih disarankan.
Bagi bayi dengan kondisi mikropenis, biasanya ditangani oleh ahli urologi anak atau ahli endokrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.