Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 22:52 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Stres rupanya bisa menjadi candu bagi sebagian orang.

Dampaknya memang buruk secara fisik maupun mental namun, ironisnya, bisa membuat ketagihan.

"Ini adalah tipuan yang dimainkan otak kita pada kita. Selain kortisol, stres melepaskan dopamin, zat kimia positif yang mendorong perilaku berulang dengan mengaktifkan pusat penghargaan di otak kita," ujar Dr. Heidi Hanna, seorang ahli saraf integratif.

Baca juga: Gen Z Jadi Generasi Paling Stres di Dunia Kerja, Benarkah?

Stres memicu sensasi seperti sakau secara alami dengan mengaktifkan pusat gairah dan perhatian di sistem saraf kita.

"Jika berkepanjangan,dapat menyebabkan ketagihan seperti narkoba," pesan Hanna.

Ilustrasi stressUNSPLASH/ELISA VENTUR Ilustrasi stress

"Dengan kata lain, otak kita yang mengalami stres kronis dapat bergantung pada serangan kecil dopamin yang euforia itu," kata Debbie Sorensen, seorang psikolog lulusan Harvard yang berspesialisasi dalam kelelahan.

Kita juga lalu menyibukkan diri sambil berusaha menghindari “emosi tidak nyaman”, seperti kebosanan, kesepian, dan kesedihan.

Menurut Sorensen, kondisi tersebut sangat umum terjadi, lebih sering dari yang diperkirakan banyak orang.

Baca juga: 5 Alasan Stres Bisa Jadi Pemicu Biduran, dan Cara Mengatasinya

Di sisi lain, stres kronis tentu juga berbahaya jika dibiarkan terus-menerus.

Sejumlah riset membuktikan jika stres bisa memicu tekanan darah tinggi, gangguan lambung jerawat, dan masalah kesehatan lainnya.

Tanda-tanda kita kecanduan stres

Kecanduan stres bisa dikenali dari beberapa perilaku kita, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan.

Jika kita merasa lebih berkembang dengan ritme kerja keras dan tenggat waktu cepat atau merasa bersalah setiap kali meninggalkan pekerjaan maka bisa jadi kita kecanduan stres.

"Kecanduan stres seringkali berasal dari tekanan yang dilakukan sendiri untuk sukses," terang Sorensen.

Baca juga: Orang Ambisius Timbun Kekayaan Ditemukan Mudah Sedih dan Depresi

Kecenderungan ini membuat orang yang sangat ambisius lebih rentan terhadap kelelahan dan stres kronis.

Ilustrasi stres bekerjaPEXELS/ENERGEPIC.COM Ilustrasi stres bekerja
Di sisi lain, tekanan sosial juga berperan dalam menciptakan kecanduan tersebut.

“Budaya kita yang terobsesi dengan produktivitas telah menjadikan stres sebagai lencana kehormatan,” jelas Sorensen, lagi.

“Ego juga merasa senang untuk terus-menerus sibuk, karena kita telah menyamakan kesibukan dengan kesuksesan.”

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Bikin Lebih Produktif dalam Bekerja

Menurutnya, ada tiga tanda umum dari kecanduan stres tahap awal yang harus diwaspadai yakni:

  • Menghindari istirahat dan relaksasi
  • Terus-menerus memeriksa ponsel
  • Mengatakan "ya" untuk semua hal

Tak hanya kecanduan stres, tanda di atas juga bisa jadi gejala ada lingkungan kerja toxic sehingga kita terus memaksakan diri untuk merasa hidup.

"Gejala kecanduan stres yang paling jelas adalah terus-menerus memilih untuk menempatkan diri dalam situasi stres bahkan ketikakita memiliki pilihan untuk menghindarinya dan tubuh, pikiran, atau keduanya, memohon untuk istirahat," kata Sorensen.

Baca juga: Ketahui, 5 Tipe Kepribadian Toxic di Tempat Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com