Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2023, 09:12 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber InStyle

KOMPAS.com - Saat lupa menggunakan sunscreen sebelum bermain-main di bawah paparan sinar matahari, biasanya kulit akan mengalami sunburn.

Kondisi ini ditandai dengan kulit yang memerah serta terasa gatal dan perih. Bahkan, sunburn yang parah bisa menyebabkan kulit melepuh, membengkak, dan mengeluarkan cairan.

Sunburn dapat timbul dalam waktu berbeda pada setiap orang.

Beberapa orang bisa mengalami sunburn setelah beberapa menit terpapar sinar matahari, sementara beberapa orang lainnya baru mengalami sunburn setelah beberapa jam berada di bawah sinar matahari.

Baca juga: Mengatasi Sunburn dengan Lidah Buaya, Seberapa Efektif?

Cameron Rokhsar, MD, dokter kulit dan ahli bedah kulit di Mount Sinai Hospital, New York, AS mengatakan, kondisi semacam itu bisa disebabkan oleh warna kulit.

"Kulit yang lebih terang akan mengalami sunburn lebih cepat karena kekurangan kandungan melanin yang melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB," tutur Rokhsar.

Umumnya, sunburn ini akan berlangsung selama beberapa hari, meski sunburn parah bisa terjadi hingga beberapa minggu.

Setelah kulit yang mengalami sunburn mulai mengelupas dan meluruh, kulit baru pun akan menggantikannya.

Untungnya, gejala sunburn ini bisa dipersingkat, sehingga kulit bisa sembuh lebih cepat.

Dokter kulit bersertifikat di Corona Del Mar, Stefani Kappel menyarankan untuk menggunakan produk yang mengandung ceramide saat mengalami sunburn agar kulit sembuh lebih cepat.

"Ceramide akan mengembalikan kelembapan kulit dan membentuk kembali penghalang kulit (skin barrier) selepas sunburn," ujar Kappel.

Baca juga: 10 Cara Tepat untuk Menangani Sunburn

Kappel menambahkan, kita juga bisa mengaplikasikan lidah buaya yang menenangkan dan anti radang untuk meredakan sunburn dengan cara mempertahankan skin barrier.

Lalu, minyak kelapa organik dan yogurt Yunani yang kaya probiotik juga dapat membantu mengatasi peradangan.

Sementara itu, Rokhsar mengatakan, sunburn bisa diatasi dengan menjaga kelembapan kulit menggunakan emolien serta menghindari pemakaian hidrator berbasis minyak dan minyak bumi yang dapat memerangkap panas di kulit.

"Oleskan pelembap lembut tepat setelah mandi atau berendam untuk mengunci kelembapan," kata dia.

Dia juga mengatakan, aspirin dan NSAID juga dapat mempersingkat sunburn.

Lebih lanjut, krim anti kemerahan juga dapat membantu mengatasi kulit kemerahan akibat sunburn.

Sementara, mandi dengan air dingin atau hangat dapat membantu menjaga kulit tetap dingin dan tenang.

Lalu, mandi dengan colloidal oatmeal juga bisa membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan sunburn.

Kantong teh hitam dan teh hijau kaya antioksidan yang dicelupkan ke air hangat pun bisa membatu menenangkan kulit.

"Teh bertindak sebagai vasokonstriktor dan mengurangi mediator inflamasi untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan kemerahan," kata Kappel.

Selain itu, menempelkan es batu yang dibungkus handuk basah pada bagian yang mengalami sunburn juga dapat membantu menyerap panas dari dalam kulit.

Baca juga: Mungkinkah Kucing Mengalami Sunburn?

Namun jika semua hal di atas gagal, Rokhsar mengatakan, kita bisa menggunakan obat topikal atau steroid oral yang diresepkan dokter.

Obat resep seperti Silvadene ini juga dapat membantu mempercepat penyembuhan karena dapat mereepitelialisasi kulit setelah terjadinya luka bakar.

Lalu, ada pula yang mengatakan, pengobatan dengan LED dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit akibat sunburn.

Kendati demikian, Rokhsar mengatakan bahwa hal itu belum terbukti secara ilmiah.

Apakah ada produk skincare yang perlu dihindari?

Sebelum sunburn sembuh, sebaiknya hindari semua produk anti jerawat dan bahan aktif seperti vitamin C, alpha hydroxy acid, dan retinol.

Hal yang sama juga berlaku untuk exfoliator dan face cleanser yang abrasif dan keras. “Kita harus mengurangi iritasi, bukan memperparahnya,” ujar Kappel.

Untuk itu, gunakan sabun yang lembut dan menghidrasi untuk menenangkan kulit.

Kappel juga mengingatkan, karena sunburn mengganggu dan mengiritasi skin barrier, penting bagi kita untuk memberi kulit apa yang dibutuhkan untuk menyembuhkannya.

Lalu, kita juga tidak boleh membuat kulit bertambah rusak, seperti menggaruknya, terutama saat kulit mulai mengelupas atau melepuh.

Sebab, melakukannya hanya akan meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat penyembuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com