KOMPAS.com - Kamu masih punya rekan kerja yang mengagumkan yang sering diajak hangout di akhir pekan?
Menurut sosiolog Gerald Mollenhorst, kamu akan beruntung jika dia masih bisa bertemu dengan kawan semacam itu tujuh tahun lagi.
Sebab, penelitian menunjukkan, rata-rata persahabatan memiliki umur yang terbatas.
Ini berarti, pengalaman soal berakhirnya sebuah persahabatan tidak dapat dihindari oleh sebagian besar dari kita.
Terkadang hal ini akan terasa mudah dan alami, dan terkadang akan menjadi pengalaman yang berat.
Baca juga: 70 Kata-kata Bijak Persahabatan, Bisa Jadi Penyemangat di Waktu Susah
Nah, berikut adalah tiga hal yang berujung pada berakhirnya persahabatan:
Salah satu alasan utama mengapa persahabatan yang baik tidak bertahan lama adalah karena kehidupan pasti berubah.
Kita berpindah kota, mendapatkan pekerjaan baru, menikah, memiliki anak.
"Dalam praktik saya, saya melihat banyak orang dewasa muda yang kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan hubungan setelah kuliah," kata Dr. Arianna Brandolini.
Brandolini adalah seorang psikolog klinis, pembicara, pendidik, dan advokat kesehatan mental, yang berbasis di New York City, New York, AS.
Dia memandang, tanpa kedekatan dan struktur sosial yang disediakan oleh kampus, dibutuhkan lebih banyak usaha untuk berinvestasi dalam persahabatan yang dulunya terasa mudah.
Brandolini meyakini, manusia hanya memiliki kapasitas relasi yang terbatas, yang dialokasikan sesuai dengan prioritas, tergantung pada musim kehidupan yang dijalani.
"Pergeseran ini memberi kita kesempatan untuk mengevaluasi kembali pertemanan mana yang lebih diutamakan," sebut dia.
"Contoh mudahnya: ketika kita memiliki anak, prioritas kita secara alami bergeser untuk merawat manusia kecil yang membutuhkan banyak waktu dan perhatian," sebut dia.
Sebagai akibat dari kurangnya kemampuan tersebut, maka kita bisa saja mengabaikan persahabatan tertentu, bahkan yang hebat sekalipun, bisa memudar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.