Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesak Napas Setelah Makan? 6 Penyakit Ini Mungkin Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 25/05/2023, 06:06 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dokter juga merekomendasikan orang terdekatnya untuk bisa memberikan obat ketika penyakitnya kambuh.

3. Menghirup partikel makanan

Terkadang kita dapat menghirup partikel kecil makanan atau cairan saat makan dan kondisi ini disebut aspirasi paru.

Pada orang dengan paru-paru yang sehat biasanya dapat mengeluarkan partikel-partikel ini secara alami melalui batuk.

Tetapi ketika seseorang mengalami aspirasi paru, partikel makanan itu tidak terbuang dan menyebabkan infeksi di paru atau pneumonia.

Perawatan untuk pasien pneumonia aspirasi bergantung pada kondisi medis seseorang dan tingkat keparahannya.

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi.

Baca juga: 7 Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Sesak Napas 

4. Heartburn

Seseorang yang mengalami heartburn mungkin dapat merasa sesak napas setelah makan atau merasakan mengi (kesulitan bernapas).

Hal ini biasanya disebabkan asam lambung yang mengalir kembali ke atas kerongkongan.

Kondisi itu bisa memicu iritasi saluran udara dan membuatnya bengkak, sehingga menyebabkan sesak napas.

5. Hiatus hernia

Hernia terjadi ketika organ atau jaringan terjepit ke bagian tubuh yang bukan pada tempatnya.

Sementara Hernia hiatus adalah kondisi yang ditandai dengan perut menonjol ke dada melalui dinding otot yang memisahkan diafragma dan perut.

Hernia hiatus dapat menyebabkan sesak napas dan memburuk kondisi seseorang terutama setelah makan karena makanan yang masuk ke dalam perut bisa membuat diafragma menjadi tertekan dan memicu kesulitan bernapas.

Selain itu ada tipe hernia lain yang juga memiliki gejala yang mirip seperti hernia hiatus, yaitu hernia paraesophageal.

Ini adalah jenis hernia hiatus yang terjadi ketika perut terjepit di samping kerongkongan.

Jika bagian yang terjepit itu terlalu besar, dapat menekan diafragma dan menekan paru-paru, sehingga memicu nyeri dada dan sesak napas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com