Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2023, 22:05 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bahkan ketika kita semakin bijak seiring bertambahnya usia, kita harus mengingatkan diri sendiri bahwa pemahaman tidak pernah benar-benar final.

Apa yang saat ini benar bisa dengan mudah menjadi salah di kemudian hari. Dengan demikian, ilusi yang paling merusak adalah sudut pandang yang sudah mapan.

Jadi, jangan berhenti belajar. Jangan berhenti berinvestasi pada diri sendiri.

Belajarlah. Membaca buku. Bergaul dengan orang lain, termasuk mereka yang berpikir secara berbeda.

Ajukan pertanyaan. Dengarkan dengan seksama. Dan jangan hanya bertambah pengetahuannya.

Jadilah orang yang memberi kembali. Gunakan apa yang kita pelajari untuk membuat perbedaan yang nyata dan bertahan lama.

8. Membiarkan orang negatif terus mengalihkan perhatian

Pikiran kita adalah tempat perlindungan pribadi kita. Jadi, jangan biarkan keyakinan negatif orang lain menguasainya.

Baca juga: Orangtua Perlu Membiarkan Anak Merasakan Kegagalan, Mengapa?

Tentu saja, pasti akan ada beberapa orang dalam hidup yang akan mengkritik kita terlepas dari apa yang kita lakukan atau seberapa baik kita melakukannya.

Jika kita mengatakan ingin menjadi seorang penari, mereka akan mendiskreditkan selera musik kita.

Jika kita mengatakan ingin membangun bisnis baru, mereka akan memberikan banyak alasan mengapa bisnis tersebut tidak akan berhasil.

Entah bagaimana, mereka menganggap kita tidak memiliki apa yang diperlukan, tapi mereka salah besar.

Jauh lebih mudah untuk menjadi negatif daripada positif.

Namun, ketika kita memulai usaha baru, daripada mendengarkan beberapa kritik yang akan mencoba mengalihkan perhatian kita, luangkanlah waktu untuk berbicara dengan salah satu dari banyak orang di dunia ini yang bersedia mendukung usaha dan mengakui potensi kita dengan rasa hormat.

9. Berpegang erat pada sesuatu yang tidak nyata

Ingatkan diri kita sekarang juga bahwa tidak semua hal memang sudah ditakdirkan.

Terkadang, kita harus melacak dan meninjau data, serta secara serius duduk bersama diri sendiri dan menerima kenyataan bahwa selama ini kita salah tentang hal itu.

Itu hanyalah ilusi yang tidak pernah benar-benar seperti yang kita pikirkan.

Kuncinya adalah mengetahui hal tersebut, belajar darinya, melepaskannya, dan mengambil langkah selanjutnya.

Baca juga: Tulislah Kegagalan di Masa Lalu, demi Tingkatkan Performa

10. Mempertahankan ekspektasi yang terlalu kaku

Hal-hal sederhana menjadi rumit ketika kita berharap terlalu banyak. Ekspektasi yang kaku benar-benar merupakan akar penyebab rasa kecewa.

Jangan biarkan hal itu menguasai kita, karena setiap situasi kehidupan yang sulit dapat menjadi alasan untuk putus asa atau kesempatan untuk pertumbuhan pribadi, tergantung pada apa yang kita pilih untuk melakukannya.

Jadi, mulailah dengan memilih untuk melepaskan harapan yang tidak bermanfaat bagi kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com