Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2023, 22:05 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Untuk benar-benar hidup adalah mengetahui bahwa kita harus bangun dan mengambil risiko itu, lalu mempercayai diri sendiri untuk mengambilnya.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Anak Perlu Mengalami Kegagalan

Tidak bangun dari tempat tidur dan hanya berpegang teguh pada ilusi keamanan itu sama saja dengan mati perlahan-lahan tanpa pernah benar-benar hidup.

Pikirkanlah tentang hal ini.

Jika kita mengabaikan naluri dan membiarkan perasaan ketidakpastian yang dangkal terus menerus menghentikan kita, maka kita tidak akan pernah tahu apa-apa dengan pasti.

Dan dalam banyak hal, ketidaktahuan ini akan lebih buruk daripada mengetahui bahwa naluri kita salah.

Karena jika kita salah, kita dapat melakukan penyesuaian dan melanjutkan hidup tanpa harus selalu menoleh ke belakang dan bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi.

5. Menjadikan penolakan kemarin sebagai titik fokus hari ini

Tidak masalah untuk meninggalkannya ketika waktunya tiba karena penolakan mengajarkan kita untuk menolak apa yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Ini tidak selalu mudah, tetapi beberapa bab dalam hidup kita harus ditutup tanpa penutupan.

Tidak ada gunanya kehilangan diri sendiri dengan mencoba memperbaiki apa yang seharusnya tetap rusak.

Terlalu sering kita membiarkan penolakan di masa lalu mendikte setiap langkah yang kita ambil setelahnya.

Kita benar-benar tidak tahu bahwa diri kita lebih baik daripada apa yang dikatakan oleh beberapa orang yang berpendirian atau keadaan yang terisolasi kepada kita adalah benar.

Tentu saja, penolakan lama ini tidak berarti kita tidak cukup baik. Ini berarti orang lain atau keadaan gagal menyelaraskan diri dengan apa yang kita tawarkan pada saat itu.

Ini juga berarti bahwa kita memiliki lebih banyak waktu sekarang untuk meningkatkan kemampuan, membangun ide-ide, menyempurnakan keahlian, serta lebih mendalami pekerjaan yang menggerakkan kita.

Dan itulah yang harus kita lakukan, mulai dari sekarang.

Baca juga: Hai Orangtua, Mari Latih Anak Belajar dari Kegagalan dan Kesalahan

6. Menolak untuk bertanggung jawab

Kita tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan kita, tetapi kita harus bertanggung jawab untuk membatalkan pola pikir dan perilaku yang diciptakan oleh hasil-hasil tersebut di dalam diri.

Menyalahkan masa lalu atas pola pikir yang membatasi saat ini tidak akan memperbaikinya.

Jadi, ubahlah respons kita terhadap apa yang kita ingat dan melangkahlah ke depan dengan lapang dada.

Kombinasi dari keputusan kita dan faktor eksternal yang tidak dapat kita kendalikan juga telah membawa kita ke tempat yang sekarang.

Apalagi, menyalahkan orang lain secara negatif, atau keadaan masa lalu, tidak akan mengubah apa pun.

Untuk itu, mengambil tanggung jawab penuh secara positif untuk langkah selanjutnya dalam perjalanan hidup kita ke depan dapat mengubah segalanya.

7. Menutup pikiran terhadap ide dan perspektif baru

Ingatlah bahwa kesuksesan dalam hidup tidak bergantung pada hal-hal yang selalu benar.

Untuk membuat kemajuan yang nyata, kita harus melepaskan asumsi bahwa kita sudah memiliki semua jawaban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com