Artinya, “jarak” ini bisa bermakna mengundurkan diri dari pekerjaan atau cuti selama beberapa hari.
Lalu yang lebih sederhana, bisa dilakukan dengan absen salama satu hari demi memperbaiki kesehatan mental atau mengambil waktu luang bebas anak.
Karena kita seakan kosong setelah mengalami burnout, ini waktunya untuk mengisi kekosongan itu.
Ini bisa berarti banyak hal, mulai dari tidur malam lebih lama, memasak makanan favorit, hingga hangout bersama teman sepuasnya.
Intinya, cari kegiatan yang membuat diri merasa puas dan seperti diri kita yang biasanya.
Seiring mulai membaiknya kesehatan, mulailah pikirkan tentang situasi apa yang membuat kita burnout. Apa yang membuat kita tidak bahagia?
Misalnya, apakah mindset kita menyakiti diri sendiri? Lalu, apakah prioritas kita sesuai dengan nilai kita? Apa saja yang penting bagi kita dan apa alasannya?
Baca juga: Apakah Liburan Ampuh Hilangkan Burnout pada Ibu? Ini Kata Psikolog
Saat mengetahui apa kebutuhan kita yang belum terpenuhi, saatnya untuk mencoba mengatasinya.
Misalnya, perlu memutuskan hubungan asmara yang tidak lagi memuaskan, atau hanya perlu waktu untuk sendirian setiap satu kali dalam seminggu.
Ingat, perubahan kecil pun bisa membawa perubahan bermakna dalan kehidupan kita.
Jika telah mengatahui apa yang dibutuhkan, coabalah untuk mewujudkannya.
Memang, itu tidak selalu mudah, namun kita perlu mencobanya untuk proses pemulihan.
Baca juga: 3 Tanda Burnout di Tempat Kerja, Tidak Hanya Kelelahan Fisik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.