Ahli urologi, Philip Werthman, M.D., direktur Pusat Pengobatan Reproduksi Pria dan Pembalikan Vasektomi di Los Angeles mengatakan, gejala ini hampir dialami semua pria ketika testosteronnya berada di bawah batas normal.
"Selain menginginkan lebih sedikit seks, pria dengan testosteron rendah mungkin juga lebih sedikit melakukan masturbasi dan melaporkan lebih sedikit fantasi dan mimpi erotis," katanya.
Hormon testosteron secara umum dibutuhkan pria untuk mengatur fungsi ereksi. Ketika kadarnya tidak mencukupi, maka gangguan ereksi pun lebih mudah dialami.
Testosteron membantu kita mencapai dan mempertahankan ereksi dengan memberi sinyal pada otak untuk memicu reaksi kimia yang membantu Anda mendapatkan dan tetap kuat.
Tapi hubungan antara testosteron dan fungsi ereksi itu agak rumit. Beberapa pria tidak mengalami kesulitan ereksi ketika testosteron mereka rendah.
Satu hal yang pasti, ketika seorang pria mengalami masalah disfungsi ereksi, kemungkinan juga dia menderita suatu penyakit kronis seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
Testosteron yang cukup menempatkan tubuh dalam keadaan anabolik, atau pembentukan otot. Kondisi ini dapat membantu tubuh memproduksi dan merakit protein yang membentuk bahan penyusun massa tanpa lemak.
Ketika kadar testosteron turun, tubuh malah berubah menjadi katabolik, memecah jaringan otot dan membuat massa ototnya menyusut.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Hormon Testosteron Secara Alami
Hubungan antara perut buncit dan testosteron rendah dapat dikaitkan dengan rasa malas yang cenderung membuat pria merasa malas bergerak aktif.
Hal itu kemudian dapat berdampak pada pria yang mengalami kekurangan aktivitas fisik sehingga memicu penumpukkan lemak perut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.