Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2023, 09:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Mengejar kebahagiaan selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Ilmu pengetahuan pun membuat langkah yang signifikan dalam memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kepuasan kita.

Menariknya, beberapa temuan ini menghubungkan pembelian yang kita lakukan dengan kebahagiaan yang kita rasakan.

Kuncinya bukan terletak pada memeroleh lebih banyak harta benda, tetapi berinvestasi dalam pengalaman, terlibat dalam pengeluaran prososial, dan membeli waktu.

Baca juga: 6 Kebiasaan Harian agar Terus Merasa Bahagia

Mari kita pelajari lebih dalam setiap aspek ini.

1. Membeli pengalaman 

Pertanyaan kuno - apakah kita lebih memilih barang atau pengalaman?

Menurut penelitian, pengalaman adalah cara yang tepat jika kebahagiaan adalah tujuan akhir kita.

Psikolog Thomas Gilovich dan Amit Kumar dari Cornell University sudah melakukan banyak penelitian yang menunjukkan, pengalaman membawa lebih banyak kebahagiaan daripada harta benda.

Tapi mengapa hal ini bisa terjadi?

Pengalaman berkontribusi pada identitas kita jauh lebih besar daripada barang-barang material.

Kenangan menyaksikan matahari terbenam yang indah atau bepergian ke tempat yang eksotis membentuk bagian dari diri kita.

Kenangan inilah yang kita kenang dan bagikan kepada orang lain.

Sebaliknya, harta benda dapat terdepresiasi seiring berjalannya waktu, menjadi usang, atau tergantikan.

Pengalaman memberikan kebahagiaan pada berbagai tahap - sebelum, selama, dan setelahnya.

Antisipasi akan sebuah pengalaman, seperti konser atau liburan, dapat memberikan kegembiraan yang sama besarnya dengan acara tersebut.

Acara tersebut memberikan kenikmatan, dan setelah itu, kenangannya bisa dihidupkan kembali, sehingga memperpanjang kebahagiaannya.

Oleh karena itu, kita mungkin ingin mempertimbangkan ulang saat berdebat antara gadget baru dan perjalanan ke gunung?

2. Pengeluaran prososial  

Para psikolog dan ekonom berulang kali menemukan hubungan yang kuat antara pengeluaran prososial dan kebahagiaan.

Pengeluaran prososial mengacu pada membelanjakan uang untuk orang lain atau menyumbang untuk amal.

Sebuah studi yang sering dikutip oleh Profesor Elizabeth Dunn di University of British Columbia menemukan, individu melaporkan kebahagiaan yang jauh lebih besar ketika membelanjakan uang untuk orang lain, daripada untuk diri mereka sendiri.

Baca juga: 6 Alasan Punya Hewan Peliharaan Bikin Sehat dan Bahagia

Hasil ini berlaku di berbagai tingkat pendapatan dan budaya.

Selain itu, studi neuroimaging menunjukkan, pengeluaran prososial mengaktifkan jalur mesolimbik, sistem penghargaan otak, yang menghasilkan perasaan senang.

Tindakan memberi sudah tertanam kuat dalam tatanan sosial kita dan meningkatkan perasaan hubungan sosial, kebaikan, dan rasa syukur.

Jadi, membelikan kopi untuk teman atau menyumbang untuk kegiatan amal yang kita pedulikan dapat meningkatkan kebahagiaan lebih dari yang diharapkan.

3. Membeli waktu 

Di dunia yang serba cepat ini, waktu telah menjadi komoditas yang semakin langka.

Merasa terburu-buru atau terdesak oleh waktu dapat menyebabkan stres, ketidakbahagiaan, dan berkurangnya kesejahteraan.

Baca juga: 5 Tips Kerja Bahagia dan Produktif di Tengah Ancaman PHK

Penelitian terbaru menunjukkan, menggunakan uang untuk membeli waktu - misalnya, dengan menyewa petugas kebersihan atau membayar layanan pengiriman- dapat meningkatkan kepuasan hidup.

Dalam serangkaian eksperimen yang dilakukan oleh Profesor Ashley Whillans di Harvard Business School, orang-orang yang menghabiskan uang untuk membeli waktu untuk diri mereka sendiri memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.

Tingkat kebahagian tersebut dibandingkan dengan mereka yang membeli barang-barang material. Efek ini terlihat terlepas dari tingkat pendapatan.

Membeli waktu pada dasarnya berarti mengalihdayakan tugas-tugas yang tidak kita sukai, yang memberi kita lebih banyak waktu untuk terlibat dalam kegiatan yang disukai atau bermakna.

Hal ini dapat mencakup menghabiskan waktu dengan orang yang kita cintai, melakukan hobi, atau sekadar bersantai.

Membeli waktu secara signifikan dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup secara keseluruhan dengan mengurangi stres yang berhubungan dengan waktu.

Baca juga: 6 Zodiak yang Selalu Merasa Bahagia Menurut Astrolog

Uang tidak dapat secara langsung membeli kebahagiaan, tetapi dapat digunakan secara strategis untuk meningkatkan kesejahteraan.

Dengan berinvestasi pada pengalaman, terlibat dalam pengeluaran prososial, dan membeli waktu, kita dapat memanfaatkan sumber daya keuangan kita untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com