KOMPAS.com - Selain air putih, teh merupakan minuman yang paling populer di seluruh dunia. Faktanya, diperkirakan sekitar tiga miliar orang mengonsumsi teh secara umum.
Nah, teh hijau, sebagai salah satu jenis teh yang paling umum dikonsumsi, menawarkan beragam antioksidan dan memiliki banyak manfaat kesehatan.
"Teh hijau mengandung katekin, sejenis flavonoid dengan sifat antioksidan yang kuat."
Demikian penjelasan Sam Schleiger, seorang ahli gizi pengobatan fungsional yang berbasis di Elkhorn, Wisconsin dan pendiri praktik nutrisi Simply Nourished.
"Katekin ini membantu mengurangi pembentukan plak di arteri, menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan memperbaiki profil lipid darah, yang pada akhirnya mengurangi risiko penyakit jantung," kata dia.
Baca juga: Kopi vs Teh Hijau, Minuman Mana yang Paling Baik untuk Diet?
Manfaat kesehatan jantung ini juga muncul dalam hasil penelitian.
Menurut sebuah tinjauan pada tahun 2016 terhadap sembilan penelitian, orang yang minum 1-3 cangkir teh hijau per hari memiliki risiko lebih rendah terkena stroke dan serangan jantung.
Selain itu, orang yang mengonsumsi setidaknya 10 cangkir per hari memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari tiga cangkir setiap hari.
Demikian pula, analisis pada tahun 2023 terhadap tujuh penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau dapat dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah.
Teh hijau mengandung senyawa seperti kafein dan epigallocatechin gallate (EGCG), yang keduanya dapat mempercepat metabolisme dan membantu memecah sel-sel lemak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.