Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cahaya Bulan dan Bintang 'Sinari' Arloji Baru Arnold & Son

Kompas.com - 18/06/2023, 11:11 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Bulan tersebut diletakkan di atas permukaan langit berbintang yang dikerjakan dengan teknik physical vapor deposition (PVD) dan diberi nuansa biru gelap.

Seperti koleksi Perpetual Moon lainnya, bulan dikelilingi rasi bintang Big Dipper dan Cassiopeia, yang juga dicat manual dan dilapisi material luminasi.

Pemilihan rasi bintang ini terkait dengan sejarah John Arnold sebagai pembuat kronometer angkatan laut.

Big Dipper dan Cassiopeia telah digunakan sebagai titik referensi bintang sejak zaman dahulu.

Di antara kedua rasi bintang itu, terdapat Bintang Utara. Posisi Bintang Utara menentukan arah utara dan ketinggian sudutnya, posisi dalam bidang utara-selatan, serta memungkinkan untuk memperkirakan jarak ke khatulistiwa atau garis lintang.

Sebelum alat pengukur bujur ditemukan, Bintang Utara adalah salah satu metode terbaik untuk menentukan posisi sebuah kapal di tengah lautan.

Akurasi fase bulan

Arnold & Son Perpetual Moon Celestial Blue Arnold & Son Perpetual Moon Celestial Blue

Di bagian belakang, terdapat indikator yang memungkinkan penyesuaian fase bulan dengan cepat dan akurat.

Mesin kaliber A&S1512 yang menggerakkan indikator tersebut mampu melacak perkembangan segmen bulan dengan ketepatan yang luar biasa.

Sebagai catatan, durasi siklus bulan lengkap adalah 29 hari, 12 jam, 44 menit, dan 2,8 detik.

Nah, Arnold & Son berhasil merepresentasikan siklus bulan dengan nyaris sempurna, hanya selisih satu hari setiap 122 tahun.

Mesin

Mesin kaliber A&S1512 sepenuhnya dibuat dan diselesaikan di manufaktur Arnold & Son di La Chaux-de-Fonds, Swiss.

Mesin ini memiliki dua barrel, beroperasi dalam frekuensi 3 Hz, dan menampung cadangan daya selama 90 jam.

Tali jam

Arnold & Son Perpetual Moon "celestial blue" disempurnakan oleh tali bermotif kulit buaya biru gelap yang dijahit dengan tangan, serta clasp berbahan emas putih 18 karat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com