KOMPAS.com - Sate dan daging bakar termasuk sebagai hidangan populer yang sering dikonsumsi selama perayaan Idul Adha.
Namun sayangnya, dua hidangan favorit masyarakat Indonesia saat Idul Adha itu dapat berpotensi memicu penyakit kanker jika dimasak dengan cara yang tidak tepat.
Konsultan hematologi dan onkologi Medik Eka Hospital Cibubur, Bogor dr. Andhika Rachman, Sp.PD-KHOM, FINASIM, mengatakan beberapa kandungan seperti asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah akan bereaksi pada suhu tinggi.
Paparan suhu tinggi serta proses pemasakan yang terlalu lama ini dapat membentuk heterocyclic amines (HCAs) atau zat yang membentuk karsinogen.
Bila zat karsinogen sudah masuk ke dalam tubuh kita dalam jangka panjang, maka risiko kanker usus besar dapat terjadi.
Baca juga: Aneka Resep Bumbu Sate Kambing, Cocok untuk Momen Idul Adha
Memang ada risiko kanker di balik konsumsi sate atau daging bakar tapi kita dapat menyiasatinya dengan beberapa cara.
Berikut opsi yang bisa diterapkan di momen perayaan Idul Adha ini.
Cara mudah untuk mengonsumsi daging bakar menjadi lebih sehat adalah dengan merendamnya atau marinasi dengan berbagai bumbu dan rempah-rempah.
Metode ini dapat mengurangi kemungkinan makanan tersebut gosong saat proses masak.
Jika terkena suhu panas, lemak yang ada pada daging bisa meneteskan minyak yang menimbulkan asam berlebihan.
Jika ingin mengonsumsi makanan ini, lebih baik pisahkan antara lemak dan daging agar lebih sehat.
"Kalau bisa lemak pada daging dibuang saja," ujar dokter Andhika dalam keterangan persnya kepada Kompas.com.
Baca juga: 4 Cara Masak Asado Daging Bakar Argentina yang Sederhana
Selain rasanya yang pahit dan kurang nikmat, membakar daging sampai tingkat kematangan yang pas (tidak gosong) juga dapat mengurangi risiko paparan zat karsinogen yang terbentuk akibat paparan suhu panas.
"Hindari pula menusuk-nusuk daging dengan garpu. Saat dimasak, balik daging dengan penjepit, sebab jika terkena arang, ini akan dapat menimbulkan zat kimia yang mengasapi daging," tambah Dokter Andhika.
Hindari meletakkan atau memasak daging bakar tanpa jarak alias terlalu dekat dengan bara atau arang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya