KOMPAS.com - Presiden AS, Joe Biden, menggunakan alat CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk mengobati sleep apnea yang dideritanya.
Juru bicara Gedung Putih telah mengkonfirmasi jika kepala negara berusia 80 tahun itu telah menggunakan alat tersebut selama beberapa pekan belakangan.
Alat CPAP itu termasuk masker yang diikat dengan tali yang dipasang di kepala.
Baca juga: Baru 3 Hari Sembuh dari Covid-19, Joe Biden Positif Lagi, kok Bisa?
Sleep apnea adalah gangguan yang terjadi saat pernapasan bisa berhenti dan mulai secara tidak sengaja saat tidur.
Ada dua tipe sleep apnea yakni sleep apnes sentral dan sleep apnea obstruktif.
Sleep apnea obstruktif terjadi ketika ada masalah anatomis dan fungsional dengan saluran udara yang mengurangi atau menghentikan sementara aliran udara selama tidur.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dan, seiring waktu, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan gula darah, membuat orang berisiko terkena masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Baca juga: Bisakah Sleep Apnea Menyebabkan Kematian?
Sementara itu, sleep apnea sentral terjadi karena otak tidak mengirimkan sinyal untuk memberi tahu tubuh agar bernapas.
Gejala sleep apnea di malam hari termasuk mendengkur, terengah-engah, dan sering terbangun karena gangguan pernapasan.
Sedangkan di siang hari, keluhannya termasuk kantuk, kelelahan dan konsentrasi yang buruk.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.