Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Pakai Alat CPAP untuk Obati Sleep Apnea, Apa Itu?

Kompas.com - 30/06/2023, 11:27 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Presiden AS, Joe Biden, menggunakan alat CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk mengobati sleep apnea yang dideritanya.

Juru bicara Gedung Putih telah mengkonfirmasi jika kepala negara berusia 80 tahun itu telah menggunakan alat tersebut selama beberapa pekan belakangan.

Alat CPAP itu termasuk masker yang diikat dengan tali yang dipasang di kepala.

Baca juga: Baru 3 Hari Sembuh dari Covid-19, Joe Biden Positif Lagi, kok Bisa?

Apa itu sleep apnea?

Sleep apnea adalah gangguan yang terjadi saat pernapasan bisa berhenti dan mulai secara tidak sengaja saat tidur.

Ada dua tipe sleep apnea yakni sleep apnes sentral dan sleep apnea obstruktif.

Sleep apnea obstruktif terjadi ketika ada masalah anatomis dan fungsional dengan saluran udara yang mengurangi atau menghentikan sementara aliran udara selama tidur.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dan, seiring waktu, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan gula darah, membuat orang berisiko terkena masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Bisakah Sleep Apnea Menyebabkan Kematian?

Sementara itu, sleep apnea sentral terjadi karena otak tidak mengirimkan sinyal untuk memberi tahu tubuh agar bernapas.

Gejala sleep apnea di malam hari termasuk mendengkur, terengah-engah, dan sering terbangun karena gangguan pernapasan.

Sedangkan di siang hari, keluhannya termasuk kantuk, kelelahan dan konsentrasi yang buruk.

"Mereka yang lebih tua, obesitas atau memiliki masalah anatomi yang signifikan paling berisiko mengembangkan apnea tidur obstruktif," kata Robson Capasso, Pimpinan operasi tidur di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford.

Baca juga: Mengenal Apa itu Sleep Apnea, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Mengetahui apa itu sleep apnea sangatlah penting agar bisa segera mencari bantuan medis dan mendapatkan perawatan yang tepat.Shutterstock/tommaso79 Mengetahui apa itu sleep apnea sangatlah penting agar bisa segera mencari bantuan medis dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Namun, kondisi tersebut juga dapat memengaruhi mereka yang masih muda dan bugar secara fisik.

Pada pasien muda, sleep apnea muncul secara berbeda dan lebih sering disebabkan oleh kelainan anatomi seperti amandel yang membesar atau rahang yang kecil.

Apa itu alat CPAP?

Alat CPAP adalah perangkat medis yang meniupkan udara melalui masker ke saluran udara agar tidak gagal berfungsi saat tidur sehingga penderita sleep apnea obstruktif dapat bernapas dengan baik.

Sejauh ini, terapi mekanik ini dianggap sebagai pengobatan yang paling berhasil untuk kondisi tersebut.

Baca juga: Jam Tidur Konsisten Bantu Terapi Sleep Apnea

“Keunggulan tentang CPAP adalah kita tahu bahwa berfungsi, ini berfungsi jika apnea ringan, sedang, atau berat," ujar kata Colleen Lance, direktur terapi PAP untuk Cleveland Clinic Home Care.

Alat CPAP dipakai oleh penderita sleep apnea anak-anak, dewasa hingga orang lanjut usia.

"Mereka yang memiliki penyakit kronis atau mereka yang berisiko penyakit kronis sering kali paling termotivasi untuk menggunakannya," jelas Susan Redline, direktur program epidemiologi pengobatan tidur dan pengobatan tidur dan kardiovaskular di Brigham and Women's Hospital.

Ilustrasi penggunaan CPAP pada pasien sleep apneaCPAP Ilustrasi penggunaan CPAP pada pasien sleep apnea
Penggunaannya cenderung paling tinggi di antara pasien yang memiliki gejala paling parah — terutama rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.

Alat CPAP menyasar penyempitan tenggorokan yang menyebabkan gangguan pernapasan.

Baca juga: 10 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Gangguan Pernapasan

“Dengan memberikan tekanan khusus ke tenggorokan, otot-otot tenggorokan didukung, mencegah penyempitan yang bisa terjadi saat tidur,” kata Redline.

“Perbaikan pernapasan dan tidur dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan faktor risiko kardiovaskular serta kewaspadaan, kualitas hidup dan suasana hati,” tambahnya.

Namun terapi CPAP yang menggunakan masker sering kali sulit dilakukan dalam jangka panjang karena banyak orang merasa tidak nyaman.

Pasalnya, tekanan masker bisa mengiritasi hidung atau mengganggu tidur, selain tali pengikat yang juga bisa meninggalkan bekas di wajah.

Oleh sebab itu, biasanya diperlukan pendamping yang memiliki spesialis untuk mendampingi pasien pengguna alat CPAP jika terjadi masalah tertentu yang mungkin muncul.

Baca juga: Bisakah Sleep Apnea Menyebabkan Kematian?

Tidak untuk semua orang

Joe Biden menggunakan alat CPAP untuk mengobati sleep apnea yang dideritanya.

Namun tidak semua orang perlu melakukannya khususnya pada pasien dengan gejala ringan.

Pasien sleep apnea disarankan menggunakan alat CPAP apabila:

  • memiliki gejala seperti kantuk di siang hari dan kelelahan akibat gangguan tidur
  • faktor risiko kardiovaskular, termasuk hipertensi yang tidak terkontrol dan fibrilasi arteri
  • sleep apnea parah yang menyebabkan kadar oksigen turun secara signifikan selama tidur

Sleep apnea dinilai perlu diobati dengan CPAP jika mengganggu fungsi sehari-hari.

Baca juga: 5 Gejala Obstructive Sleep Apnea di Siang dan Malam Hari, Apa Saja?

"Jika seseorang menderita apnea ringan tetapi tertidur di belakang kemudi, kami ingin mengobatinya," kata Lance.

“Jika Anda memiliki seseorang yang tidak memiliki kondisi kesehatan apa pun dan tidak mengantuk, Anda tidak perlu mengobati apnea ringan.”

“Begitu kami sampai pada kategori sedang dan berat, kami pasti merekomendasikan pengobatan. Namun, itu tidak berarti harus CPAP," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com