KOMPAS.com - Mendengkur adalah kondisi yang tak boleh disepelekan, terutama jika gejalanya mengarah pada Obstructive Sleep Apnea (OSA).
Obstructive sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur akibat sumbatan jalan napas dan otot di belakang tenggorokan.
Dokter spesialis THT - bedah kepala dan leher konsultan laring faring, Dr dr Fauziah Fardizza, SpTHT-KL (K), FICS menjelaskan, tertutupnya sebagian jalan napas pada obstructive sleep apnea terjadi selama 10 detik, yang diikuti penurunan kadar oksigen.
Itulah mengapa, orang dengan obstructive sleep apnea sering kali mendengkur dengan keras namun setelahnya berhenti, atau malah tersedak.
"Mendengkur disertai dengan suara dengkuran yang terhenti atau seperti pause. Dilanjutkan suara mendengkur yang lebih keras, atau seperti suara tersedak atau batuk," ujarnya dalam diskusi media secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Ketika menderita obstructive sleep apnea, kualitas tidur seseorang akan menurun sehingga proses pembentukan imun tidak terjadi.
Jika dibiarkan tak terobati, masalah terbesar akibat obstructive sleep apnea adalah masalah kardiovaskular yang dapat mengancam nyawa.
Baca juga: Waspada, 8 Gejala Mendengkur yang Berbahaya bagi Kesehatan
Salah satu reaksi tubuh adalah jantung berdebar lebih cepat dan penyempitan pembuluh darah. Hal itu menyebabkan tekanan darah tinggi, nadi yang cepat, volume darah yang tinggi, dan inflamasi.
"OSA-nya sendiri tidak menyebabkan seseorang tidak bernapas, tapi serangan jantungnya yang akan menyebabkan kematian pada orang dengan OSA," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.