Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Kotoran Kucing Lebih Bau dari Biasanya

Kompas.com - 07/07/2023, 15:00 WIB
Niken Monica Desiyanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kotoran kucing memang terkenal memiliki bau tak sedap.

Namun, jangan abai jika kucing di rumah mengeluarkan kotoran dengan bau yang lebih menyengat dari biasanya.

Hal ini karena, kotoran bisa menjadi tanda adanya penyakit berbahaya pada kucing kesayangan Anda.

Kotoran kucing yang sehat memang berbau, namun tidak sampai menyengat dan tidak membuat seluruh rumah menjadi bau.

Selain itu, bau pada kotoran kucing yang sehat biasanya hilang setelah beberapa menit dibersihkan. 

Lalu, bagaimana dengan kotoran kucing yang berbau menyengat?

Baca juga: Kenali Gejala Rabies pada Kucing dan Pencegahannya

Faktor makanan

Umumnya, penyebab kotoran berbau pada kucing adalah akibat makanan yang dicerna.

Mengonsumsi makanan tertentu akan memengaruhi tekstur dan tingkat bau pada kotoran kucing.

Oleh karena itu, ketika kucing yang makan sembarangan, banyak mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, maka kotorannya menjadi lebih bau dan menyengat.

Salah satu makanan yang sering menimbulkan bau tak sedap pada kucing adalah nasi yang dicampur dengan ikan.

Biasanya kucing yang diberikan nasi akan memiliki kotoran yang lebih busuk.

Berbeda jika kita memberikan makanan khusus kucing, kemungkinan baunya tidak akan menyengat.

Baca juga: 6 Alasan Mengapa Kucing Senang Tidur di Kaki Pemiliknya

Tanda dari penyakit tertentu

Selain karena makanan, kotoran yang berbau juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada kucing, di antaranya:

1. Penyakit radang usus

Kondisi ini sering disebabkan akibat adanya alergi terhadap makanan, alergi yang paling sering adalah daging sapi, ikan, dan ayam.

Gejala pada penyakit radang usus pada kucing biasanya disertai dengan penurunan berat badan, perubahan nafsu makan, muntah dan diare.

2. Infeksi parasit di pencernaan

Ada banyak parasit yang hidup pada tubuh kucing, seperti parasite giardia yang hidup di dalam usus, dan coccidia yang biasanya tertelan saat mencari makanan di luar rumah.

Tak hanya kotoran yang berbaru, mumnya, infeksi parasit pada kucing disertai dengan diare.

3. Penyakit hati atau empedu

Hati merupakan bagian dari sistem pencernaan yang krusial pada kucing, karena membantu untuk menyerap nutrisi dan mengeluarkan racun dari tubuh kucing.

Ketika hati atau bagian empedu kucing bermasalah, maka nutrisi dan kotoran yang disaring tidak akan maksimal.

Sehingga keluar ke dalam kotoran kucing yang menimbulkan bau menyengat tak sedap.

Selain itu, penyakit ini juga biasanya disertai dengan gejala lain sepreti lemas, demam, muntah, dan penurunan berat badan pada kucing.

4. Penyakit pankreas

Pankreas adalah bagian dari sistem pencernaan kucing yang berfungsi untuk enzim dan dibutuhkan tubuh untuk memecah makanan dan mendapatkan nutrisi.

Beberapa kucing mengalami pankreatitis, atau pankreas yang meradang.

Kucing dengan pankreatitis biasanya menunjukkan gejala seperti muntah, kelesuan, diare, demam, tidak nafsu untuk makan dan minum, hingga kotoran yang menyengat.

Baca juga: Cara Kurangi Stres pada Kucing Saat ke Dokter Hewan

5. Stres

Stres pada kucing dapat memengaruhi kondisi fisik mereka, termasuk memengaruhi sistem pencernaan.

Biasanya kucing akan mudah stres ketika pindah ke rumah baru, atau saat diganggu oleh kucing lain.

Kondisi stres dapat membuat kucing kehilangan nafsu makan sehingga usus kucing menjadi terganggu, dan seringkali menimbulkan gejala seperti muntah dan kotoran yang lebih berbau.

Selain itu kucing stres juga biasanya memiliki tanda yang dapat dilihat dari perilaku kucing seperti gelisah, menghindari kontak fisik dengan manusia, sering bersembunyi, dan mengeluarkan suara yang berbeda dari biasanya.

Baca juga: Saran Dokter Hewan, Jangan Berikan Makanan Ini kepada Kucing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com