Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Mudah Membedakan Batik Printing, Cap dan Tulis

Kompas.com - 20/07/2023, 05:21 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendorong anak muda untuk bangga memakai batik merupakan salah satu cara efektif dalam melestarikan budaya dan tradisi.

Saat ini sudah banyak busana bermotif batik (alias printing) yang ada di pasaran dengan berbagai model dan harga variatif yang mungkin lebih menjangkau berbagai kalangan masyarakat.

Namun para generasi muda saat ini perlu diperkenalkan lagi dengan nilai-nilai budaya batik, memahami sejarah, makna, dan motif yang ditampilkan pada batik itu sendiri.

Misalnya dengan memahami perbedaan antara printing, batik tulis, atau batik cap untuk bisa menghargai budaya sekaligus memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan budaya batik.

Baca juga: Pewarnaan Alami Indigo pada Batik dan Kearifan Nusantara 

"Menurut saya pada intinya penggunaan batik itu harus sesuai dengan 'aturannya'. Yang disebut batik yang prosesnya panjang (karena menggunakan lilin malam dalam proses pewarnaan), ada cerita dan nilai-nilai tersendiri."

"Kalau yang namanya printing (yang dicetak di pabrik) dari segi harga sudah jelas berbeda dengan batik cap atau tulis. Itu harus diedukasi lagi ke anak muda untuk bangga menggunakan wastra dengan cara yang benar,"

Demikian kata Titut Damayani, pemilik sekaligus desainer dari jenama Tjiptowarno saat ditemui Kompas.com di Jogja Fashion Trend 2023.

Selain itu, mengetahui cara membedakan antara batik cap, tulis dan printing pun tampaknya perlu menjadi pemahaman mendasar bagi generasi muda.

  • Dilihat dari warnanya

Menurut Titut, membedakan antara batik printing, cap dan tulis bisa dilihat dengan mudah dari warna dan tampilan belakang kain jika dibalik.

Kain batik tulis atau cap itu setidaknya memiliki warna yang sama pada bagian depan dan belakang.

"Ini yang paling gampang. Tinggal dibalik kainnya, kalau kain belakang warnanya cenderung putih atau abu-abu kemungkinan besar itu printing," kata Titut.

Baca juga: Jogja Fashion Trend 2023 Suguhkan Ragam Wastra dalam Karya Busana 

 

Koleksi kain batik di Museum Tekstil, Jakarta BaratKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Koleksi kain batik di Museum Tekstil, Jakarta Barat

  • Pinggiran kain

Kemudian dilihat lagi dari pinggiran kainnya, kalau terdapat garis pembatas biasanya itu adalah batik cap atau tulis.

Pasalnya batik cap atau tulis pada umumnya dibuat per dua meter dalam satu motif. Sehingga dalam satu kali produksi, ada pembatas motif pada pinggiran kainnya.

Berbeda dengan kain printing yang secara umum dibuat lebih lebar, sehingga motif batik cenderung tidak memiliki pembatas.

"Kalau batik printing kan diproduksi massal, sehingga terlihatnya seperti potongan-potongan gitu," lanjut Titut.

Baca juga: Batik Apakah yang Anda Kenakan Hari Ini?

  • Melihat motif batiknya

Motif batik tulis yang dibuat para perajin dengan tangan memiliki ketidaksempuraan yang justru memberi nilai seni tambahan.

Tidak jarang kalau hasilnya justru memiliki motif yang tidak terlalu presisi, agak keluar pola hingga pola yang tidak teratur.

Batik tulis juga memiliki pola atau motif yang unik, dengan sentuhan tangan, sehingga setiap kain memiliki karakter yang berbeda-beda. Dalam hal ini, dapat dipastikan tidak ada dua batik tulis yang sama persis.

Sedangkan batik cap biasanya memiliki pola beragam yang lebih presisi, namun terkadang memiliki cetakan warna di luar pola yang khas.

Lain hal dengan batik printing yang pada umumnya punya tingkat presisi pada setiap motifnya.

Batik ini dibuat dengan mesin cetakan sehingga dapat memproduksi batik dalam jumlah banyak dengan cepat.

Terkadang motif yang dihasilkan cenderung lebih tajam, namun tampak lebih datar dan kurang mendalam jika dilihat dari seninya.

"Kalau batik printing itu ibaratnya tanpa cela. Karena memang dia di-print dengan mesin kan ya sehingga presisi banget," tutup Titut.

Baca juga: Batik Tulis, Cap, dan Print, Bagaimana Membedakannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com