Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah "Barbie" Cocok untuk Anak-anak? Ini yang Perlu Dipahami Orangtua

Kompas.com - 20/07/2023, 07:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Misalnya ketika karakter yang diperankan Margot Robbie mulai memikirkan kematiannya sendiri.

"Apakah kalian pernah berpikir tentang kematian?" ujarnya, sembari tersenyum lebar dan menari gembira, yang terkesan bertolak-belakang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BARBIE (@barbiethemovie)

Sejumlah kritikus menilai jika film ini menghadirkan tema yang mungkin lebih akrab bagi orang dewasa daripada anak-anak, diselingi dengan lelucon konyol yang menarik bagi semua orang.

Film ini juga secara eksplisit membahas depresi, patriarki, peran gender dalam masyarakat, dan ide-ide mendalam dan bermakna lainnya yang sebenarnya lebih cocok untuk penonton dewasa.

Membahas seks

Dalam film ini, diceritakan jika Ken dan Barbie tahu bahwa mereka tidak memiliki alat kelamin seperti manusia.

Keduanya juga membuat referensi langsung ke setiap bagian pribadinya yang hilang, dengan cara yang lucu tapi tanpa basa-basi.

Baca juga: Kapan Usia Ideal untuk Mulai Pendidikan Seksual pada Anak?

Ada juga istilah lucu yang digunakan untuk menggambarkan selangkahan boneka yang hilang.

Tentunya banyak anak kecil tidak memahami ini sehingga orangtua perlu menjelaskannya lebih jauh.

Namun tidak ada adegan telanjang, yang kerap kali jadi sumber kekhawatiran.

Bertema feminis

Film ini berkisah soal perjalanan Barbie dan Ken ke dunia nyata, yang kita huni saat ini.

Mereka kemudian bersentuhan dengan berbagai pengalaman baru seperti Ken yang menjadi radikal karena gagasan patriarki Amerika.

Sedangkan Barbie yang mengalami pelecehan dan catcalling karena penampilannya.

Baca juga: Fakta Unik Christian Dior, Dikritik Feminis hingga Ditahan Nazi..

Temanya mengeksplorasi kontras antara dunia fantasi perempuan-sentris di Barbie Land dan realitas masyarakat modern kita.

"Ini tentang bagaimana wanita diperlakukan dan dilihat di dunia – terkadang sampai tingkat yang mengejutkan," ujar salah satu kritikus, yang enggan disebut namanya.

Ada bahasa sugestif

Terdapat beberapa ucapan dan kalimat yang mungkin tidak layak didengar anak usia dini, bagi beberapa orangtua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com