Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah "Barbie" Cocok untuk Anak-anak? Ini yang Perlu Dipahami Orangtua

Kompas.com - 20/07/2023, 07:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Barbie dibuat berdasarkan sosok boneka Mattel yang merupakan favorit anak-anak di seluruh dunia.

Film ini akan mewujudkan keindahan Barbie Land yang serba pink dan indah ke layar bioskop.

Tak heran jika banyak orangtua berniat membawa anak-anaknya untuk menyaksikan akting Margot Robbie dkk.

Baca juga: Kisah Lahirnya Barbie yang Mendunia, Dicintai Sekaligus Dibenci

Apakah Barbie layak ditonton anak-anak?

Motion Picture Association (MPA) di AS memberikan rating PG-13 alias Parental Guidance 13 untuk Barbie.

Alasannya, film besutan Greta Garwig ini sarat akan referensi sugestif dan bahasa singkat, yang juga berlaku di Indonesia.

Baca juga: Efek Buruk Membiarkan Anak Nonton Film Rating R

Terlepas dari visualnya yang warna-warni, sebenarnya film ini agak cenderung 'berat' untuk dicerna anak-anak.

“Itu memabukkan dan eksistensial dan kadang-kadang menggunakan kata-kata penuh makna” kata seorang sumber, dikutip dari People.

"Tetapi anak-anak yang cerdas akan bersemangat untuk menikmatinya dan memenuhi persyaratan film itu.”

Danny Brogan, editor eksekutif di Common Sense Media, organisasi yang menyaring dan menilai konten untuk anak-anak, berpendapat jika Barbie ditujukan untuk kalangan milenial, bukan anak-anak zaman sekarang.

“Saya pikir Gerwig telah memasukkan semua konten yang lebih dewasa ini karena mengetahui bahwa sebagian besar penontonnya adalah kaum milenial dan segelintir Generasi Z," jelasnya. 

Baca juga: Libur Sekolah, Ini Tips Cerdas Memilih Film yang Tepat untuk Anak

Kalangan tersebut adalah orang-orang yang tumbuh bersama boneka tersebut selama tahun 80an sampai 2000-an yang ingin bernostalgia sekaligus dihibur.

"Mereka tidak lagi berusia 8 tahun yang membawa Barbie ke mana-mana bersama mereka," kata Brogan.

Hal yang harus dipahami orangtua

Orangtua sebaiknya mempertimbangkan kemampuan dan kecerdasan anak sebelum mengajak menyaksikan Barbie.

Sebelum itu, ada beberapa aspek soal film ini yang harus dipahami orangtua, antara lain:

Topik dewasa

Barbie adalah film tentang eksistensi manusia khususnya dalam hal makna menjadi perempuan, apa artinya kehidupan dan apa yang membuat kita bahagia.

Baca juga: Usia Berapa Anak Mulai Bisa Diajak Nonton di Bioskop?

Misalnya ketika karakter yang diperankan Margot Robbie mulai memikirkan kematiannya sendiri.

"Apakah kalian pernah berpikir tentang kematian?" ujarnya, sembari tersenyum lebar dan menari gembira, yang terkesan bertolak-belakang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BARBIE (@barbiethemovie)

Sejumlah kritikus menilai jika film ini menghadirkan tema yang mungkin lebih akrab bagi orang dewasa daripada anak-anak, diselingi dengan lelucon konyol yang menarik bagi semua orang.

Film ini juga secara eksplisit membahas depresi, patriarki, peran gender dalam masyarakat, dan ide-ide mendalam dan bermakna lainnya yang sebenarnya lebih cocok untuk penonton dewasa.

Membahas seks

Dalam film ini, diceritakan jika Ken dan Barbie tahu bahwa mereka tidak memiliki alat kelamin seperti manusia.

Keduanya juga membuat referensi langsung ke setiap bagian pribadinya yang hilang, dengan cara yang lucu tapi tanpa basa-basi.

Baca juga: Kapan Usia Ideal untuk Mulai Pendidikan Seksual pada Anak?

Ada juga istilah lucu yang digunakan untuk menggambarkan selangkahan boneka yang hilang.

Tentunya banyak anak kecil tidak memahami ini sehingga orangtua perlu menjelaskannya lebih jauh.

Namun tidak ada adegan telanjang, yang kerap kali jadi sumber kekhawatiran.

Bertema feminis

Margot Robbie dalam film Barbie The Movie (2023)IMDb Margot Robbie dalam film Barbie The Movie (2023)
Film ini berkisah soal perjalanan Barbie dan Ken ke dunia nyata, yang kita huni saat ini.

Mereka kemudian bersentuhan dengan berbagai pengalaman baru seperti Ken yang menjadi radikal karena gagasan patriarki Amerika.

Sedangkan Barbie yang mengalami pelecehan dan catcalling karena penampilannya.

Baca juga: Fakta Unik Christian Dior, Dikritik Feminis hingga Ditahan Nazi..

Temanya mengeksplorasi kontras antara dunia fantasi perempuan-sentris di Barbie Land dan realitas masyarakat modern kita.

"Ini tentang bagaimana wanita diperlakukan dan dilihat di dunia – terkadang sampai tingkat yang mengejutkan," ujar salah satu kritikus, yang enggan disebut namanya.

Ada bahasa sugestif

Terdapat beberapa ucapan dan kalimat yang mungkin tidak layak didengar anak usia dini, bagi beberapa orangtua.

Misalnya kata 'bitch', 'crap' dan 'motherf---er' yang disensor dengan suara keras dengan efek komedi.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Anak Menggunakan Kata Kasar?

Namun ada dialog yang merupakan permainan kata sehingga mungkin makna sugestifnya hanya dipahami oleh sedikit anak.

Contohnya saat Weird Barbie berkata, "Saya ingin melihat gumpalan halus apa yang dia kemas dalam celana pendek itu' yang bisa menjurus ke arah seksual.

Menampilkan kekerasan ringan

Ada beberapa adegan kekerasan yang tergolong ringan dalam film ini, setara dengan yang biasa ditampilkan dalam film kartun anak-anak.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BARBIE (@barbiethemovie)

Misalnya adegan pertengkaran antara boneka Ken yang berbekal mainan kolam renang yang bisa ditiup dan gerakan agresif.

Tidak banyak yang akan membuat anak-anak ketakutan maupun memberikan contoh buruk.

Baca juga: 5 Alasan Film Berbau Seks Malah Merusak Kehidupan Seks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com