Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Menjalani Slow Living di Akhir Pekan agar Hidup Lebih Bahagia

Kompas.com - Diperbarui 23/12/2023, 07:13 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

 

KOMPAS.com - Slow living adalah gaya hidup lambat yang membiasakan kita untuk lebih fokus pada kedamaian diri.

Pola hidup ini mendorong kita untuk menikmati setiap momen dalam keseharian dan jauh dari sikap buru-buru atau ambisius.

Slow living dipercaya bisa menenangkan pikiran dan membebaskan kita dari stres sehingga hidup lebih bahagia.

Baca juga: Apa Itu Slow Living dan Manfaatnya untuk Kebahagiaan Diri

Sayangnya, tidak semua orang bisa menjalaninya ketika didera kesibukan pekerjaan yang menyita waktu dan perhatian.

Mencoba menjalani slow living di akhir pekan

Gaya hidup slow living sebenarnya bisa dilakukan semua orang dengan penyesuaian masing-masing dengan pola hidupnya.

Namun sebagai permulaan, kita bisa mencoba menerapaknnya di akhir pekan yang relatif minim kesibukan.

Dikutip dari Country Living, berikut panduan menjalani slow living di akhir pekan ini.

Sarapan dengan santai

Kebiasaan sarapan yang bisa memperpendek umurUnsplash Kebiasaan sarapan yang bisa memperpendek umur

Kesibukan di hari kerja sering membuat kita sarapan dengan terburu-buru dan kurang memuaskan.

Coba awali slow living di akhir pekan dengan sarapan yang santai dan lebih nikmati.

Hindari kopi instan, roti atau menu yang biasanya dinikmati di hari kerja.

Baca juga: Layak Dicoba, 6 Kebiasaan Sarapan untuk Memperlambat Penuaan

Ganti dengan kopi atau teh racikan sendiri dan hidangan favorit yang lebih rumit atau pembuatannya sedikit memakan waktu.

Jika cuaca memungkinkan, cobalah sarapan di luar ruanganuntuk menikmati sinar matahari pagi dan udara segar.

Pastikan makan dengan tidak terburu-buru.

Letakkan segala sesuatu di tempat yang seharusnya

Tak perlu mengisi akhir pekan dengan agenda bersih-bersih rumah yang melelahkan.

Alih-alih, cukup kembalikan semuanya ke tempatnya semula, seperti menggantung pakaian, menyimpan sepatu, dan mengosongkan keranjang sampah.

Dengan melakukan itu, kita tidak akan menghabiskan Senin pagi dengan panik mencari barang-barang yang salah tempat.

Baca juga: Cara Menerapkan Slow Living di Keseharian Tanpa Perlu Jadi Orang Kaya

"Memiliki pengingat terus-menerus tentang apa yang perlu dilakukan pada Senin pagi dapat memengaruhi kemampuan kita untuk tertidur. Kadang-kadang dikenal sebagai 'Sunday Scaries'," kata Lisa Cooper, pakar kesehatan di John Hopkins Center.

"Jika Anda punya waktu, rapikan barang-barang Anda sebanyak mungkin sebelum Anda pergi tidur pada hari Minggu, untuk memberikan kesan keteraturan dan kejelasan pada kamar Anda. Rapikan rumah, rapikan pikiran."

Mandi air hangat

Mandi air hangat adalah cara sempurna untuk menerapkan slow living sekaligus mempersiapkan mental untuk minggu depan.

Dr John Harcup, ketua Komite Penasihat Medis untuk British Spa Foundation mengatakan mandi air hangat memberi kita sensasi seperti berada di dalam rahim dan sangat nyaman.

"Perasaan nyaman ini kemudian mendorong tubuh Anda untuk rileks," jelasnya.

Baca juga: Mandi Air Hangat Redakan Depresi Ringan

Berendam di bak mandi air hangat juga membantu kita tertidur di malam hari.

Jika ingin meningkatkan faktor relaksasi, pertimbangkan apa yang perlu ditambahkan ke air mandi.

Misalnya menggunakan garam epsom untuk membantu menghilangkan stres dan menghilangkan nyeri otot.

Bisa juga menambahkan minyak esensial dengan aroma favorit seperti kelapa, jojoba atau mawar.

Baca juga: Ketahui, Manfaat Kesehatan Berendam Garam Epsom

Singkirkan smartphone

Hal ini penting untuk penerapan slow living di akhir pekan karena dua alasan berbeda.

Pertama, keberadaan smartphone mencegah kita benar-benar hadir dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan perasaan stres dan kecemasan.

Mulai dari memeriksa email kantor hingga membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan di media sosial  atau hanya membaca tajuk berita yang menyedihkan.

Beri jeda dengan lebih banyak membaca buku atau jalan-jalan, dengarkan podcast, musik atau menonton film yang membangkitkan semangat.

Baca juga: Lakukan Berbagai Hal Ini agar Akhir Pekan Terasa Lebih Lama

Ilustrasi berkebun, salah satu bentuk aktivitas slow living yang bisa dilakukan.Shutterstock/Alexander Raths Ilustrasi berkebun, salah satu bentuk aktivitas slow living yang bisa dilakukan.
Kedua, riset membuktikan bahwa cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat kita menekan produksi melatonin yakni hormon yang meningkat di malam hari untuk mengontrol siklus tidur kita.

Akibatnya, ini memengaruhi durasi dan kualitas tidur, mengganggu jam tubuh kita.

Baca juga: Awas Efek Buruk Blue Light pada Kesehatan Mata

"Mematikan perangkat dua jam sebelum tidur akan menjadi skenario impian," ujar Andy Puddicombe, salah satu pendiri Headspace, layanan meditasi di AS.

Peregangan ringan

Slow living tetap harus diisi dengan olahraga khususnya jika kita cenderung duduk lama akibat pekerjaan.

Lakukan gerakan peregangan ringan selama setidaknya 10 menit untuk memberikan efek meditatif pada tubuh.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Sakit Leher Tanpa Obat dengan Peregangan

Jika memungkinkan, lakukan secara teratur untuk meningkatkan kelenturan yang baik pula untuk kebugaran, postur tubuh, mencegah stres dan nyeri.

Cobalah melakukan peregangan setelah bangun dari tempat tidur pada akhir pekan dan sebelum tidur di malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com