Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Resiliensi: Kunci Mengatasi Kesepian Dewasa Muda

Kompas.com - 22/07/2023, 08:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lalu bagaimana cara mengatasi kesepian?

Kesepian dapat berkurang apabila individu memiliki resiliensi atau kualitas pribadi yang memungkinkan seseorang untuk berkembang dalam menghadapi kesulitan.

Seseorang yang memiliki resiliensi yang baik dapat menyesuaikan tubuh, pikiran, dan jiwanya dengan keadaan kehidupan saat ini. Jadi resiliensi adalah ketangguhan seorang individu dalam menghadapi permasalahan.

Studi yang dilakukan oleh Cao dan Liu pada 2019 mendapati resiliensi dapat mengurangi kesepian dan memfasilitasi sumber daya emosional dan psikologis yang diperlukan, guna mengelola aspek-aspek kehidupan yang dapat menghindari dari gejala kesehatan mental.

Menurut Connor dan Davidson pada 2003, Resiliensi dapat membantu individu yang kesepian karena orang yang resilien memiliki beberapa aspek, yaitu:

  • Memiliki motivasi untuk bertahan dalam menghadapi tantangan
  • Memiliki usaha untuk mengatasi masalah dan kesulitan yang dialami
  • Memiliki fleksibilitas dalam menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi dan kemampuan untuk kembali setelah melewati kesulitan
  • Memiliki kepercayaan bahwa takdir atau Tuhan dapat membantu mengatasi masalah, percaya bahwa sebagian besar hal terjadi karena ada alasan dan memiliki tujuan hidup yang kuat
  • Memiliki kemampuan dalam melihat sisi humor ketika menghadapi masalah dan kemampuan untuk tidak mudah putus asa karena kegagalan
  • Memiliki kemampuan untuk tetap fokus dan berpikir jernih walaupun di bawah tekanan dan kemampuan untuk menangani perasaan tidak menyenangkan atau menyakitkan seperti kesedihan, ketakutan, dan kemarahan
  • Memiliki kepercayaan bahwa diri sendiri mampu dan kuat ketika menghadapi tantangan dan kesulitan hidup dan perasaan bangga dengan pencapaian diri

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seseorang agar menjadi lebih resilien saat menghadapi kejadian negatif menurut American Psychological Association (2011), yaitu:

  • Membuat koneksi dengan memelihara hubungan baik dengan anggota keluarga dekat, teman atau orang lain.
  • Hindari melihat krisis sebagai masalah yang tidak dapat diatasi.
  • Terimalah bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan.
  • Bergerak menuju tujuan dengan memikirkan tentang kemungkinan solusi untuk masalah yang sedang hadapi dan putuskan tujuan realistis apa yang ingin dicapai. Lakukan sesuatu secara teratur, bahkan jika itu tampak seperti pencapaian kecil.
  • Temukan cara positif untuk mengurangi stres dan perasaan negatif, seperti berolahraga dan menonton film. Hindari menghilangkan perasaan tidak menyenangkan Anda dengan melakukan perbuatan yang tidak baik, misalnya dengan minum minuman beralkohol atau dan memakai obat-obatan terlarang.

Saran penulis bagi pembaca agar dapat mengatasi rasa kesepian adalah antara lain:

  • Kenalilah pemecahan masalah yang biasa Anda lakukan, evaluasi apakah cara-cara ini efektif untuk mengurangi rasa kesepian. Apabila kurang efektif, maka dapat mencari cara lain yang lebih baik untuk anda.
    Misalnya, apabila Anda biasa mengatasi kesepian dengan cara mencari teman baru di media sosial dan ternyata kurang berhasil, maka Anda dapat menghubungi sahabat yang masih terhubung sampai saat ini.
  • Carilah dukungan yang memang diperlukan, terutama apabila kesepian sudah terasa mengganggu diri Anda dan menyebabkan stres. Anda dapat mencari dukungan dari orang-orang terdekat, misalnya, keluarga, sahabat, pasangan, dan lain sebagainya.
  • Selalu berpikir positif setiap masalah ada penyelesaiannya. Anda juga dapat berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan hasil terbaik.

*Citra Aulia, Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Tarumanagara
Roswiyani dan Riana Sahrani, Dosen Magister Psikologi Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com