Istilah yang sering dipakai dan penerapannya pada masalah makan juga bervariasi, bahkan kadang tidak konsisten.
Ada yang menyebutnya sebagai kesulitan makan, picky eater, selective eater, dan beberapa istilah lainnya.
"Kejadiannya bervariasi bergantung istilah dan umur yang digunakan, secara umum berkisar 20-70 persen pada anak usia di bawah lima tahun," ungkap dokter Hegar.
"Meskipun sebagaian besar disebabkan non organik, dokter dan orangtua perlu mewaspadai adanya alarm symptoms penyakit organik pada 20-30 persen anak dengan masalah makan," jelas dia.
Dokter Hegar juga memaparkan beberapa kelainan organik yang bisa menyebabkan masalah makan pada anak.
Pertama, gangguan saluran cerna penyakit refluks gastroesofagus (PRGE), kolik infantil, infeksi saluran cerna.
Kedua, alergi makanan, terutama terhadap protein susu sapi, atau bahan makanan lainnya seperti gluten pada penyakit seliak.
Ketiga, gangguan perkembangan motorik dan sensorik juga memengaruhi kemauan makan, kesulitan mengunyah dan menelan makanan.
"Sebaiknya secara berkala kita mengevaluasi kemungkinan adanya kelainan organik pada anak yang belum memberikan respons terhadap tata laksana yang diberikan, minimal setiap tiga bulan," sarannya.
"Tidak jarang, kelainan organ yang tidak tertata laksana dengan maksimal menyebabkan gangguan mindset anak yang meninggalkan trauma terhadap makanan, sehingga meski kelainan organik telah teratasi, anak tetap mengalami masalah makan, menolak makanan yang diberikan," terangnya.
Di sisi lain, dampak anak susah makan juga bisa digali dari perspektif tumbuh kembang.
Anak yang susah makan berisiko mengalami malnutrisi yang berdampak pada tumbuh kembangnya termasuk melemahnya sistem imunitas.
Akibatnya, anak mudah terinfeksi dan memperburuk malnutrisi.
Malnutrisi juga dapat menyebabkan pertumbuhan otak tidak optimal sehingga daya pikir pada anak lebih lambat.
Seorang dokter tumbuh kembang anak di RSCM, Dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, menjelaskan, demi terhindar dari risiko malnutrisi, beberapa hal harus diperhatikan orangtua terkait pola makan anak.