Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2023, 12:55 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Orang-orang telah mengonsumsi cuka selama ribuan tahun. Cairan fermentasi yang kuat ini menjadi kandungan penting dalam saus, saus salad, dan bumbu perendam.

Nah, cuka sari apel (ACV) adalah jenis cuka yang mendapatkan banyak perhatian selama beberapa tahun terakhir.

Banyak penulis dan influencer kesehatan yang mengklaim banyak manfaat cuka sari apel untuk pria -dan wanita.

Mereka -secara garis besar- mengatakan, cuka sari apel adalah obat untuk segala hal, mulai dari penurunan berat badan hingga pengendalian kadar kolesterol. Benarkah demikian?

Apa itu cuka sari apel?

Cuka adalah cairan hasil fermentasi yang terdiri dari air, asam asetat, dan sejumlah kecil vitamin, mineral, dan senyawa kimia alami lainnya.

Baca juga: Amankah Menghilangkan Tahi Lalat dengan Cuka Sari Apel?

Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, cuka digunakan selama lebih dari 7.000 tahun sebagai pengawet, obat, dan minuman kesehatan.

Cuka dapat dibuat dengan memfermentasi berbagai karbohidrat termasuk apel, anggur, ceri, beras, dan gandum.

"Cuka sari apel berasal dari apel yang dihancurkan, ragi, dan gula," jelas Vicki Shanta Retelny, RDN, seorang konsultan nutrisi dan penulis yang berbasis di Chicago, AS.

Campuran tersebut difermentasi dua kali-sekali menjadi alkohol, lalu sekali lagi untuk mengubah alkohol menjadi asam-dan rasanya menyengat dan asam setelah selesai.

Cuka sari apel tersedia dalam dua bentuk: yang disaring dan yang tidak disaring.

Perbedaannya adalah cuka sari apel tanpa filter mengandung "induk", yaitu endapan bakteri dan ragi.

Shanta Retelny menambahkan, "induk" tersebut dikatakan memiliki manfaat bagi kesehatan usus karena mengonsumsinya dapat menambahkan probiotik ke dalam saluran pencernaan.

Saat ini, banyak orang menyimpan sebotol cuka sari apel di dapur untuk memasak, membuat acar, menaburkannya di atas salad, dan bahkan untuk mendisinfeksi permukaan.

Baca juga: 4 Cara Minum Cuka Sari Apel untuk Hasil Maksimal

6 manfaat kesehatan dari cuka sari apel untuk pria

Ada banyak manfaat kesehatan potensial bagi pria yang ingin memasukkan cuka sari apel ke dalam menu diet.

Namun, yang perlu diingat, cuka sari apel tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat.

"Seperti halnya pengobatan alami lainnya, banyak penelitian tentang cuka sari apel yang masih sedikit, dan temuannya tidak signifikan untuk mendukung klaim kesehatan cuka sari apel yang sebenarnya," kata Shanta Retelny.

Namun, terkadang pengobatan tradisional semacam ini memang tidak mendapat perhatian dan pendanaan untuk uji klinis berskala besar.

Padahal, banyak orang yang merasa mendapat manfaat kesehatan pribadi dari cuka sari apel selama bertahun-tahun.

Nah, mungkin tidak ada salahnya jika kita memerhatikan sederet potensi manfaat cuka sari apel berikut ini.

 1. Penurunan berat badan

Salah satu klaim utama tentang cuka sari apel adalah bahwa bahan ini dapat membantu menurunkan berat badan. Tapi apa yang dikatakan penelitian?

Dalam sebuah penelitian kecil pada tahun 2018, 39 partisipan membatasi asupan kalori mereka selama 12 minggu.

Setengah dari kelompok tersebut juga mengonsumsi dua sendok makan cuka sari apel saat makan siang dan makan malam.

Pada akhir penelitian, kelompok dengan cuka apel kehilangan rata-rata 8,8 kilogram, sementara peserta lainnya kehilangan rata-rata 5 kilogram.

Namun, penelitian tentang cuka sari apel untuk menurunkan berat badan dan metabolisme masih terbatas.

"Bukti-bukti yang ada belum meyakinkan bahwa cuka sari apel dapat membantu menurunkan berat badan secara signifikan dan berkelanjutan," tambah Shanta Retelny.

Intinya: Ketika dimakan sebagai bagian dari diet seimbang, cuka sari apel dapat membantu pria (atau wanita) mengurangi berat badan dan massa lemak tubuh dengan lebih cepat, meski tidak ada jaminan yang pasti.

Baca juga: Simak, Fakta Mengejutkan Cuka Sari Apel untuk Pasien Diabetes

Sebab, cuka sari apel ini bukanlah pengganti diet sehat dan olahraga.

2. Mengelola gula darah

Penderita diabetes tipe 2 sering kali tertarik dengan makanan dan pengobatan rumahan untuk mengontrol gula darah yang lebih baik.

Cuka sari apel dapat secara positif memengaruhi kadar glukosa darah ketika dikonsumsi secara teratur untuk waktu yang lama.

Ini adalah salah satu manfaat cuka sari apel yang paling terdokumentasi dengan baik untuk pria dan wanita.

"Biasanya, satu makanan bukanlah obat yang menyembuhkan untuk mengelola gula darah," kata Shanta Retelny.

"Namun sebuah meta-analisis baru-baru ini menemukan bahwa cuka sari apel, ketika digunakan tanpa intervensi lain selama lebih dari delapan minggu, menunjukkan peningkatan glukosa plasma puasa."

Meski demikian, perlu diingat bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kadar gula darah.

Meskipun cuka apel mungkin memainkan peran kecil dalam manajemen gula darah, kita tidak boleh mengandalkannya untuk menurunkan gula darah dengan cepat, atau menggunakannya sebagai pengganti diet sehat, olahraga, atau obat diabetes.

 

3. Menurunkan kadar kolesterol jahat

Ilustrasi mencegah kolesterol jahatUnsplash Ilustrasi mencegah kolesterol jahat

Jika kita memiliki kolesterol tinggi, mengonsumsi cuka apel mungkin merupakan cara mudah untuk membantu.

Merunjuk pada meta-analisis yang sama, yang menemukan bahwa cuka sari apel bermanfaat untuk mengelola gula darah, juga diungkap, kolesterol total menurun pada orang yang mengonsumsi 15 mg (sekitar satu sendok makan) cuka sari apel setiap hari.

"Hal ini menunjukkan, cuka sari apel mungkin memiliki efek positif bagi orang dengan kadar kolesterol total yang tinggi," tambah dia.

Namun seperti biasa, cuka sari apel bukanlah "peluru ajaib" dan tidak boleh menggantikan obat kolesterol yang kita konsumsi.

Baca juga: Kenali Manfaat Cuka Sari Apel untuk Mengatasi Masalah Kulit dan Rambut

4. Mengontrol tekanan darah

American Heart Association menyebut, hampir separuh orang dewasa di Amerika Serikat memiliki tekanan darah tinggi. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, termasuk obesitas dan diabetes.

Cuka sari apel dapat membantu mengontrol tekanan darah dengan cara yang sangat tidak langsung.

Seperti yang telah disebutkan, cuka sari apel dapat bermanfaat bagi upaya penurunan berat badan dan manajemen gula darah - keduanya merupakan faktor penting dalam mengendalikan gula darah tinggi.

Penelitian terbatas menunjukkan hubungan potensial antara cuka sari apel dan tekanan darah tinggi, termasuk penelitian yang menggunakan tikus.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah ada dampaknya pada manusia.

Pada akhirnya, manajemen tekanan darah akan menjadi manfaat jangka panjang dari cuka sari apel -jika memang ada manfaatnya.

Sebab, ada lebih banyak bukti bahwa perubahan gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga dan mengurangi asupan garam dapat berdampak positif pada tekanan darah.

5. Membunuh bakteri berbahaya

Jika kita ingin bekerja lebih keras untuk memastikan salad dan sayuran mentah aman dikonsumsi, tambahkan cuka sari apel ke dalamnya.

Sebab, penelitian menunjukkan cuka sari apel dapat menghilangkan bakteri berbahaya yang bertanggung jawab atas penyakit bawaan makanan.

Ini adalah salah satu manfaat jangka pendek yang paling mudah didapat dengan menyimpan cuka sari apel di dapur.

Sebuah studi tahun 2005 menemukan, melemparkan arugula yang terkontaminasi salmonella dengan campuran jus lemon dan cuka secara signifikan mengurangi bakteri.

Baca juga: Cuka Sari Apel Bantu Puasa Lancar, Benarkah?

Sebuah studi tahun 2018 juga menunjukkan, cuka sari apel dapat membantu menghilangkan E. coli dan Candida albicans, jamur yang menjadi pemicu infeksi jamur.

6. Meningkatkan kesehatan kulit

Sebagian besar manfaat cuka sari apel untuk pria berasal dari mengonsumsinya. Namun, mengoleskan cuka sari apel yang diencerkan ke kulit, juga dapat memberikan manfaat.

Sebuah tinjauan menunjukkan, cuka memiliki sifat antimikroba dan antioksidan.

Mengoleskannya pada kulit dapat membantu mengatasi gatal-gatal, stretch mark, infeksi jamur, dan banyak lagi.

Bukti untuk cuka sari apel sebagai obat untuk penyakit kulit tertentu seperti jerawat atau eksim masih terbatas, dan belum ada uji klinis yang telah diselesaikan.

Kandungan asam cuka sari apel dapat menyebabkan iritasi, jadi lakukan uji tempel sebelum mengoleskannya pada jerawat, ruam, atau ketombe di kulit kepala.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com