Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2023, 23:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Yahoo Life

"Faktanya, tubuh dirancang untuk melindungi diri dari bahaya, dan karena pengalaman seksual di masa lalu, maka itu adalah respons yang sangat beralasan," terang Livett.

2. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada vagina sangat umum terjadi.

Ini umumnya disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan yang disebut candida.

Candida dapat menyebabkan rasa gatal dan nyeri saat berhubungan seks.

"Infeksi jamur ditandai dengan sensasi perih saat buang air kecil, keputihan yang kental, dan rasa gatal atau nyeri di sekitar labia," ujar Eskander.

"Namun, infeksi ini mudah diobati dengan dan biasanya akan sembuh dalam beberapa hari setelah kita mulai minum obat," saran dia.

3. Kekeringan pada vagina

Kekeringan adalah penyebab yang sangat umum dari hubungan seks yang menyakitkan.

Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari obat-obatan hingga hormon (terutama, kadar estrogen yang menurun pada masa menopause, yang membuat jaringan dalam vagina menjadi lebih tipis dan kering).

Juga bisa karena beberapa pengobatan kanker yang memicu menopause dini, dan bahkan kecemasan.

Baca juga: Pentingnya Sexploration untuk Hubungan Seks yang Lebih Sehat dan Aman

"Pelumas adalah teman terbaik jika hal ini terjadi," kata Livett.

"Tidak perlu malu untuk pergi dan membeli pelumas."

"Banyak wanita yang suka menggunakan pelumas meskipun mereka tidak menderita kekeringan untuk membuat seks senyaman mungkin," ungkapnya.

4. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual (IMS) juga dapat menyebabkan iritasi pada vagina.

Misalnya, luka atau lecet akibat herpes, serta rasa sakit akibat IMS bakteri seperti klamidia dan gonore.

"Ketidakseimbangan pH vagina juga dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk vaginosis bakterialis dan sariawan," ujar Livett.

"Sangat penting untuk mengunjungi dokter umum atau klinik kesehatan seksual jika kita merasa ada masalah."

"Mereka sangat terbiasa menangani masalah-masalah ini," sebut dia.

5. Penetrasi yang terlalu dalam

Menurut Livett, penetrasi yang terlalu dalam, di mana penis bersentuhan dengan serviks, itu bisa sangat menyakitkan.

"Beberapa posisi seksual membuat hal ini lebih mungkin terjadi dan dapat mengakibatkan seks menjadi menyakitkan," ungkap dia.

"Jadi, ini bisa jadi hanya masalah mengubah posisi menjadi sesuatu yang terasa lebih nyaman," sebut dia.

Beberapa wanita diketahui memiliki vagina yang lebih pendek daripada yang lain, sehingga mungkin lebih rentan terhadap seks yang menyakitkan (kontak dengan serviks).

Baca juga: Pentingnya Sexploration untuk Hubungan Seks yang Lebih Sehat dan Aman

"Posisi serviks juga berubah selama siklus menstruasi bulanan (bergerak ke atas dan ke bawah), jadi tergantung di mana kita berada dalam siklus, hal ini dapat memengaruhi bagaimana kita merasakan hubungan seks," jelas Livett.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com