Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2023, 16:18 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan hidup selama transisi antara masa remaja dan dewasa dapat menunjukkan sesuatu yang tidak terduga, salah satunya tanda awal skizofrenia.

Gangguan mental ini cenderung muncul lebih awal pada laki-laki yang dimulai pada akhir masa remaja hingga awal usia 20-an.

Sementara pada perempuan, skizofrenia bisa terjadi di pertengahan usia 20-an hingga awal usia 30-an.

Kendati demikian, secara umum gangguan ini sebenarnya bisa dimulai pada usia berapa pun dengan gejala yang muncul perlahan dan memburuk dalam beberapa bulan atau tahun.

Oleh sebab itu, untuk mendapatkan penanganan yang tepat, seorang psikiater di Cleveland Clinic, Minnie Bowers-Smith, MD, membagikan sejumlah tanda awal skizofrenia yang perlu diwaspadai sebagai berikut.

Baca juga: Berapa Besar Kemungkinan Skizofrenia Diturunkan?

Tanda-tanda awal skizofrenia
Tanda-tanda awal skizofrenia dapat berlangsung selama beberapa minggu atau selama beberapa tahun.

Tahap "aktif" dari penyakit mental yang mengikutinya membawa gejala-gejala berikut:

Halusinasi atau mendengar suara-suara

• Keyakinan yang delusional

• Berbicara tidak jelas atau tidak konsisten

• Gerakan fisik yang tidak biasa, mulai dari perilaku katatonik hingga gerakan yang berlebihan

• Gejala negatif seperti berbicara dengan nada datar, kurangnya kontak mata, dan bahasa tubuh yang kaku

Tanda-tanda skizofrenia yang perlu diwaspadai
Skizofrenia juga dapat mengubah cara kita berpikir, berperilaku, dan berhubungan dengan orang lain.

"Orang dengan skizofrenia tampaknya tidak berinteraksi dengan cara yang sehat, karena mereka kehilangan kontak dengan realitas," jelas Bowers-Smith.

Baca juga: Seni Menjaga Kesehatan Mental

Tanda-tanda penyakit mental ini mungkin tidak terlihat jelas pada tahap awal (atau prodrome) dan mudah dikaitkan dengan perubahan atau aktivitas kehidupan lainnya.

Namun, gejala awal yang umum terjadi meliputi beberapa hal seperti:

• Perubahan emosional
Perubahan suasana hati dapat menjadi lebih sering terjadi saat seseorang memasuki tahap awal skizofrenia.

Mereka mungkin tampak lebih mudah tersinggung atau marah. Ketakutan akan dunia sekitarnya juga dapat meningkat. Selain itu, kecurigaan dapat berubah menjadi paranoia.

• Memutuskan hubungan sosial
Waktu yang dihabiskan bersama teman dan keluarga mungkin tiba-tiba berkurang. Panggilan telepon berhenti. Percakapan dihindari.

"Orang yang mengalami skizofrenia cenderung mengisolasi diri dan terlihat sibuk dengan dunianya sendiri," kata Bowers-Smith.

• Kurang fokus
Tugas sekolah, pekerjaan, dan tanggung jawab rumah tangga bisa mulai terabaikan saat pikiran melayang jauh dari kenyataan.

Orang dengan skizofrenia akan menggunakan alasan yang tidak rasional untuk menjelaskan tugas yang terabaikan atau janji yang terlewat, serta motivasi yang menghilang.

Baca juga: 17 Gejala Depresi Melankolis yang Perlu Diwaspadai

Hidup dalam penyangkalan

Ketika skizofrenia tampak jelas, banyak orang akan mengabaikan tanda-tanda awal dari kondisi ini atau menjadikan penyangkalan sebagai mekanisme koping.

Wajar saja jika keluarga kesulitan memahami gejala skizofrenia atau mengabaikan tandanya hingga gejala tersebut meningkat, karena terkadang dianggap sebagai perilaku kekerasan biasa.

Namun tanpa adanya intervensi, masalah akan terus berlanjut, terutama ketika dipicu oleh obat-obatan atau alkohol.

"Jika kita mendapati orang dengan skizofrenia terjaga sepanjang malam, atau mengecat kamar mereka dengan warna hitam, atau terlalu mudah marah atau menakut-nakuti orang, maka segeralah hubungi dokter," sarannya.

Kapan harus mencari pengobatan?
Lebih awal lebih baik dalam hal mencari pengobatan untuk skizofrenia begitu gejala muncul.

"Dokter atau ahli kesehatan mental akan mendiagnosis penyakit ini berdasarkan pertanyaan dan pengamatan," kata Bowers-Smith.

Diagnosis skizofrenia dapat mengubah hidup mereka yang terkena dampak dan semua orang yang mencintai mereka.

Baca juga: 5 Cara Mendukung Penderita Skizofrenia, Jangan Asal Bertindak

Ini adalah langkah menuju pengobatan dan kehidupan yang utuh agar orang dengan skizofrenia dapat menjalankan kehidupannya dengan lebih baik.

Tidak ada obat untuk skizofrenia, tetapi kondisi ini sering kali dapat ditangani melalui kombinasi pengobatan, terapi suportif, maupun edukasi bagi penderita dan anggota keluarganya. Selain itu, bergabung dengan komunitas gangguan mental juga sangat membantu.

"Jika kita dapat mengelola gejalanya, maka kita dapat memiliki kehidupan yang cukup stabil," ungkap Bowers-Smith.

"Itulah sebabnya mengapa penting untuk melibatkan orang sejak dini dan mendorong mereka untuk menemukan dokter yang dapat mereka percayai dan terapis yang memahami mereka," jelasnya.

Penelitian menunjukkan, semakin dini pengobatan, semakin baik hasilnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Mindfulness dan 9 Manfaatnya untuk Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com