Hampir 10 persen perempuan mengalami nyeri haid yang sangat parah sehingga mereka tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari selama 1-3 hari.
Sebaliknya, beberapa orang tidak menyadari, otot-otot rahim mereka berkontraksi dan hanya mengalami sedikit atau bahkan tidak mengalami nyeri haid.
Ada pun faktor-faktor yang memengaruhi intensitas nyeri haid antara lain:
Orang yang mengalami haid pertama di bawah usia 11 tahun cenderung mengalami nyeri haid yang lebih parah daripada yang lain.
Orang yang mengalami haid berat sering kali memiliki siklus yang lebih menyakitkan dan bahkan perlu mengganti pembalut atau tampon kurang dari empat jam sekali.
Orang yang mengalami haid yang lama memiliki risiko nyeri haid yang lebih tinggi daripada yang lain.
Periode haid biasanya berlangsung selama tiga sampai lima hari, tetapi bisa juga selama delapan hari.
Baca juga: Agar Higienis, Ganti Pembalut Saat Haid Tiap 4 Jam
Beberapa bukti menunjukkan, nyeri haid mungkin berkurang setelah kehamilan.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui mengapa kehamilan dapat mengurangi nyeri haid.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan, orang yang merokok 1,45 kali lebih mungkin mengalami nyeri haid yang parah daripada yang lain.
Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan risiko nyeri haid.