KOMPAS.com - Finalis Miss Universe Indonesia 2023 merasa tertekan dan direndahkan karena pelecehan seksual yang dialami.
Alih-alih menilai kualitas diri, mereka malah diminta bugil dan berpose menantang dengan dalih body checking.
Insiden itu juga terjadi di dalam ruangan yang dipenuhi orang tak dikenal serta sempat direkam.
Baca juga: Saat Agenda Body Checking Diduga Jadi Arena Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia 2023
Pelecehan seksual, ringan maupun berat, bisa menyebabkan korbannya mengalami depresi, kecemasan, rasa malu mendalam, rasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri.
Apalagi jika terjadi dalam situasi profesional seperti tempat kerja atau penyelenggaraan Miss Universe Indonesia.
Baca juga: Skandal Miss Universe Indonesia: Masalah Lisensi, Dugaan Suap, dan Pelecehan Seksual
Rasa trauma yang dialami akibat pelecehan seksual bisa terjadi secara berbeda pada setiap orang.
Umumnya, seseorang akan merasa terkejut kemudian beralih ke penyangkalan lalu diikuti dengan perasaan tersakiti yang memicu harga diri rendah.
Selain itu, respons setiap orang bisa sangat signifikan sehingga mengganggu fungsi diri sehingga sulit berkegiatan seperti biasa.
Gejala lain yang dapat ditimbulkan oleh pelecehan seksual antara lain sakit kepala, sulit berkonsentrasi, pelupa, masalah perut, dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: Kenapa Diam dan Tak Melawan Saat Mengalami Pelecehan Seksual?
Korban juga mungkin merasa dikhianati, marah, tidak berdaya, putus asa, dan tidak terkendali.
Dalam kasus ekstrem, keluhan ini bisa menjadi depresi, kecemasan dan muncul pikiran untuk bunuh diri.
Proses penyembuhan diri dari pengalaman dilecehkan secara seksual tidak mudah.
Namun kuncinya adalah mengatasi masalah atau meninggalkan lingkungan traumatis tersebut.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan korban untuk bangkit kembali, antara lain:
Hal ini penting untuk memvalidasi pengalaman buruk ini.
Jangan mengecilkan apa yang terjadi atau membuat alasan untuk pelaku.
Proses semua emosi negatif yang muncul tanpa harus memendam rasa marah atau sakit hati.
Baca juga: Kenali, Ragam Pelecehan Seksual Halus yang Terjadi di Tempat Kerja
Bisa juga menjalani aktivitas yang menenangkan diri seperti berdoa, meditasi, yoga dll.
Hindari orang yang hanya akan memberikan judgement atau menganggap kita bereaksi berlebihan atau emosional.
Baca juga: 5 Respons yang Bisa Diberi Saat Kenalan Curhat Ingin Bunuh Diri
Buat jurnal tentang pengalaman itu, termasuk bagaimana pelecehan seksual memengaruhi kita.
Jelajahi berbagai emosi yang dirasakan termasuk rasa marah, putus asa dan kesedihan.
Baca juga: Kenali, Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental
Membuat jurnal juga dapat membantu kita memahami apa yang terjadi pada diri sendiri dan bebas menyampaikan keluh kesah apa pun.
Pelecehan seksual yang terjadi bukan salah kita.
Kita bukan pemicunya dan tidak bisa mengendalikan orang lain. Ingatkan diri sendiri jika kita tidak perlu malu atau merasa bersalah.
Menyalahkan diri sendiri hanya akan memperlambat penyembuhan.
Baca juga: Layakkah Pelaku Pelecehan Seksual Dimaafkan?
Lebih baik fokus pada apa yang akan terjadi termasuk bagaimana cara kita merespon berbagai hal di masa depan.
Bisa dengan meninggalkan lingkungan tersebut atau orang-orang yang berkaitan.
Definisikan diri kita kembali termasuk dengan mencari hobi dan minat baru.
Baca juga: Hobi Mendengarkan Musik Bikin Kita Jauh Lebih Sehat, Simak 5 Faktanya
Lupakan pengalaman buruk itu dan temukan cara sehat untuk tetap positif tentang hal-hal dalam hidup kita.
Pelecehan seksual yang kita rasakan bisa dijadikan pengalaman untuk membantu orang lain.
Cobalah berkonstribusi dengan menjadi sukarelawan di organisasi sosial, berbagi informasi bermanfaat di media sosial, dll.
Kuncinya adalah menjadikan pengalaman negatif dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif.
Baca juga: Poppy Capella Buka Suara soal Dugaan Pelecehan Seksual di Miss Universe Indonesia
Jika berbagai cara di atas tidak berguna, kita mungkin perlu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Mereka bisa membantu menghilangkan trauma dan mengembalikan kesehatan mental kita sehingga bisa berfungsi normal kembali.
Baca juga: Tanda-tanda Kita Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.