Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2023, 15:42 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Newsweek

"Tapi, saya harus sepenuhnya menerima dan memahami bahwa makan apa yang saya inginkan membuat saya mengalami obesitas yang tidak wajar dan depresi berat."

"Saya pernah mengalami keengganan makan daging beberapa kali, tetapi saya menyadari bahwa itu adalah otak saya yang mengamuk karena menginginkan gula dan karbohidrat," kata dia.

Beberapa efek langsung yang Amanda alami dalam masa transisi ke cara makan karnivora adalah dia berhenti menahan cairan.

Lalu, persendiannya tidak lagi sakit, kadar glukosa tidak perlu lagi diatur dengan obat-obatan dan kabut otak menghilang.

Baca juga: Ingin Turun Berat Badan dengan Minum Kopi? Hindari Bahan Ini

"Saya menyadari bahwa setelah 4-6 minggu menjalani pola makan karnivora, saya tidak lagi terbangun dan bilang kepada suami saya bahwa saya berharap saya tidak terbangun."

"Saya mulai menghargai diri saya sendiri. Saya menyadari bahwa saya tidak terikat pada berapa berat badan saya. Saya menemukan bahwa saya memiliki nilai," tutur dia.

Turun berat badan 55 kilogram

Setelah 12 bulan melakukan diet karnivora, berat badan saya turun nyaris 55 kilogram. 

Melihat perubahan dramatis pada angka tersebut terasa luar biasa, membawa Amanda menyadari bahwa selama perjalanannya, angka di timbangan tidak ada artinya.

"Sebab, semua efek bak kemenangan kecil yang tidak berskala besar itulah yang sebenarnya paling penting," kata Amanda.

Kemampuan -seperti, bisa membungkuk dan memakai sepatu saya sendiri; tidak perlu menggunakan alat bantu jalan lagi di usia 32 tahun; mengajak jalan-jalan keempat anjing setiap hari, menjadi sukacita tersendiri. 

Belum lagi, lenyapnya keinginan bunuh diri; mampu meninggalkan rumah dengan nyaman; bahagia dengan diri sendiri; mencintai diri sendiri, adalah efek membahagiakan yang dirasakan Amanda.

Baca juga: 6 Gerakan Terbaik untuk Turunkan Berat Badan Lebih Cepat di Usia 40-an

Perubahan terbesar adalah keinginan untuk hidup dan memperbaiki dunia untuk orang lain setiap hari, sekecil apa pun dampaknya.

"Saya tidak lagi menderita diabetes tipe dua. Saya juga dianggap berada dalam kisaran normal insulin, yang luar biasa."

"Saya juga bisa mengetik di komputer tanpa merasakan nyeri sendi."

"Saya berubah dari hampir tidak bisa bergerak, menjadi bisa berjalan, bersepeda, mendaki gunung, dan mendayung," kata Amanda dengan nada senang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com