Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2023, 10:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Howard Tucker adalah dokter dan ahli saraf asal Amerika Serikat, yang telah berpraktik selama lebih dari tujuh dekade.

Di usianya kini yang sudah mencapai 101 tahun, banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimana ia menjaga kesehatan otak, hingga masih mampu berpikir tajam.

"Gen yang baik dan sedikit keberuntungan sebenarnya dapat membantu," kata Tucker mengawali perbincangannya kepada CNBC.

Baca juga: Usia 101 Tahun Jayne Burns Masih Aktif Bekerja, Apa Rahasianya?

"Namun, ada satu prinsip yang saya pegang dan dapat diterapkan oleh siapa pun, yakni jaga agar pikiran kita tetap aktif melalui pekerjaan, kegiatan sosial, maupun hiburan," cetus Tucker.

Seiring bertambahnya usia, sambung dia, setiap manusia akan mengalami perubahan alami yang memengaruhi kemampuan pemrosesan mental.

Beberapa area otak juga dapat menyusut, komunikasi antar neuron menjadi kurang efektif, dan aliran darah menurun.

Tetapi, lanjut Tucker, seperti halnya otot lain dalam tubuh, pikiran pun membutuhkan latihan yang konsisten untuk berkembang.

Tips menjaga kesehatan otak

Lebih lanjut, Tucker membagikan tiga ritual hariannya untuk meningkatkan kesehatan otak sebagai berikut.

1. Pergi bekerja

Penelitian menunjukkan adanya korelasi antara pensiun dan peningkatan penurunan kognitif, itulah sebabnya Tucker masih belum pensiun hingga saat ini.

"Saya dinobatkan sebagai dokter tertua yang berpraktik di dunia oleh Guinness World Records," ungkap dokter yang sudah memulai praktik sejak tahun 1947 ini.

Baca juga: Tips Hidup Sehat Lelaki 90 Tahun, Binaragawan Tertua di Dunia

"Sara, istri yang saya nikahi selama 66 tahun, juga masih mempraktikkan psikoanalisis dan psikiatri pada usia 89 tahun," sambung Tucker.

Menurut Tucker, pekerjaan mengharuskannya untuk meninjau sejumlah ilmu medis, dan memikirkan berbagai masalah.

Jadi ia merasa terus mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang neurologi, yang sekaligus membuat otaknya tetap sibuk.

"Menjadi sukarelawan, menekuni hobi, dan mempelajari keterampilan baru juga dapat memberikan stimulasi mental yang luar biasa," ujar dia.

"Pada awal usia 60-an, misalnya, saya kuliah hukum di malam hari, setelah menjalankan praktik medis penuh waktu."

"Saya lulus ujian sebagai pengacara di Ohio pada usia 67 tahun," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com