• Sesak napas
• Kepala terasa ringan
• Kelelahan
• Mual
• Berdebar-debar
• Berkeringat
Ada pun faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung antara lain:
• Merokok dan paparan asap rokok
• Kolesterol tinggi
• Tekanan darah tinggi
• Diabetes
• Obesitas
• Pola makan yang tidak sehat
• Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Selain itu, riwayat angina, atau nyeri jantung karena kurangnya aliran darah yang cukup ke otot jantung merupakan gejala yang sangat mengkhawatirkan yang dapat menjadi tanda arteri koroner yang tersumbat.
Hal ini harus segera dievaluasi oleh dokter atau ahli kesehatan jantung.
Baca juga: Tidak Seperti di Adegan Film, Ini 5 Sensasi Terkena Serangan Jantung
Ada beberapa perbedaan utama antara serangan panik dan serangan jantung yang dapat membantu menentukan mana yang terjadi.
Pada serangan jantung, nyeri biasanya dirasakan di bawah tulang dada sebagai tekanan yang tumpul. Nyeri ini dapat menjalar hingga ke leher dan rahang atau ke bawah lengan kiri.
Nyeri ini merupakan nyeri yang samar-samar yang tidak dapat ditemukan secara spesifik dengan ujung jari.
Rasa sakit yang tajam atau rasa sakit yang dapat kita tunjuk dengan jari tidak mungkin berasal dari jantung.
Sebaliknya, serangan panik dapat menyebabkan nyeri dada dengan sensasi tajam atau menusuk, atau sensasi tercekik di tenggorokan.
Baik serangan panik maupun serangan jantung dapat memiliki gejala-gejala terkait berikut ini, yang dapat membuat keduanya sulit dibedakan:
- Sesak napas
- Mual
- Kepala terasa ringan
- Berkeringat