Hasbullah mengakui bahwa Komnas PT memang tidak berfokus pada perubahan perilaku atau yang sifatnya teknis, tetapi pihaknya akan terus mengevaluasi masalah ini lebih kepada faktor lingkungan, terutama kebijakan.
"Maka, selain orangtua yang memberikan perlindungan, pemerintah juga harus konsisten menjaga kesehatan anak-anak," jelasnya.
"Kita bersama-sama harus bisa melakukan pencegahan jangka panjang dengan memprioritaskan kesehatan anak," ujar Hasbullah.
Menurutnya, tantangan dalam mencegah anak-anak merokok masih berada di lingkup industri rokok sendiri.
"Kita lihat saja, iklan rokok ada di mana-mana termasuk di media sosial. Nah, ini bagian yang kami belum berhasil meminta agar pemerintah secara bulat melarang iklan rokok," ungkap Hasbullah.
"Di samping itu, pencegahan sebenarnya bisa dilakukan dengan melarang penjualan rokok ketengan, karena itu sangat memudahkan anak-anak membeli rokok, dan tentu saja yang terakhir adalah harga rokok harus mahal," tuturnya.
Lebih lanjut, Hasbullah meminta agar Kemenkes dan stakeholder terkait dapat terus mengkampanyekan bahaya rokok pada kesehatan dan masa depan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.