Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera Ponsel Kian Pintar, Kapan Lagi Kita Perlu DSLR/Mirrorless?

Kompas.com - 18/08/2023, 09:36 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Lifehacker
  • Melakukan lebih banyak hal dengan flash

Lampu kilat ponsel tidak bagus. Lampu kilat ponsel pada umumnya memiliki satu cahaya built-in yang relatif lemah - yang sebenarnya adalah lampu senter.

Jika kita memotret dengan DSLR (atau bahkan kamera film tradisional), kita bisa melakukan lebih banyak hal dengan flash, termasuk menggunakan lampu kilat berwarna.

Atau, beberapa lampu kilat yang disinkronkan untuk menciptakan pencahayaan yang dramatis pada foto; atau lampu kilat yang sangat terang yang bisa menangkap objek yang bergerak cepat di malam hari.

Kita bisa menggunakan flash cincin, memasang flash pada kabel dan menempatkannya di mana pun yang kita suka.

Ini adalah cara lain bahwa DSLR/mirrorlessmemberi kita lebih banyak kontrol.

  • DSLR/mirrorless memberikan zoom optik yang asli

Untungnya, masa-masa "zoom" pada ponsel cerdas yang terdiri dari pembesaran akan segera berakhir.

Baca juga: Sony Sebut Kamera Smartphone Bakal Lebih Bagus Dibanding DSLR dan Mirrorless

Kamera ponsel kelas bawah masih menyebut pembesaran dan pemangkasan gambar sebagai "zoom", tetapi ponsel yang lebih mahal menggunakan berbagai teknik.

Misalnya, beralih di antara beberapa lensa dengan perangkat lunak yang "mengisi" informasi yang diharapkan, untuk mendekati zoom "nyata".

Memang bagus, tetapi pada akhirnya, ini hanyalah tiruan dari fitur yang asli.

Zoom optik murni yang dicapai melalui bagian mekanis yang bergerak secara fisik dalam lensa untuk mengubah panjang fokus, menawarkan lebih banyak kontrol dan kemungkinan, daripada kamera ponsel yang paling canggih sekalipun.

  • Memerlukan DSLR/mirrorless jika serius tentang lensa

Fotografi adalah tentang lensa, dan meskipun ponsel kelas atas menawarkan tiga atau empat pilihan yang berbeda, kita tidak akan bisa mendekati variasi lensa yang ada dengan mengganti peralatan secara fisik pada kamera.

DSLR memungkinkan kita menggunakan lensa fish-eye, super telefoto 300mm+, lensa makro, atau lensa tilt-shift dan mengambil foto apa saja yang bisa kita bayangkan.

  • Mau jadi profesional? Pasti membutuhkan DSLR/Mirrorless

Jika kita dibayar untuk mengambil foto, biasanya kita diharapkan untuk datang dengan kamera yang sebenarnya, bukannya mengeluarkan ponsel.

Baca juga: Berkat AI, Kamera Smartphone Kini Mampu Hasilkan Fotograf Menarik Layaknya DSLR

Namun di luar itu, sebagian besar fotografer digital yang "serius" tidak memotret dengan ponsel karena mereka biasanya tidak memotret untuk Instagram.

Kamera pro (dan prosumer) memiliki sensor gambar yang lebih besar daripada kamera ponsel, sehingga resolusi keseluruhan foto lebih tinggi.

Lalu, jika kita memajang hasil karya kita di galeri atau memotret pernikahan seseorang, kamera ponsel tidak akan memberikan kualitas terbaik. Setidaknya, belum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com