Kesulitan dalam matematika sederhana atau mengatur keuangan juga bisa menjadi tanda.
Jika dulu kita bisa dengan mudah menghitung dan mengurus uang, tapi sekarang kesulitan, hal ini mungkin perlu diperhatikan.
Selain itu, jika kita tidak bisa memperhatikan detail-detail kecil atau merasa sulit untuk berpikir logis, ini bisa menjadi tanda umum dari demensia.
Pada awal demensia, seseorang bisa mengalami perubahan suasana hati dan perilaku. Orang tersebut mungkin kehilangan minat pada hal-hal yang dulu mereka nikmati.
Mereka bisa lebih suka menyendiri dan enggan bersama orang lain.
Kesenangan dari hal-hal yang biasanya disukai juga mungkin hilang. Selain itu, kita mungkin menjadi lebih mudah tersinggung, mudah frustasi, atau merasa cemas.
Wajar jika kita sedikit melambat seiring bertambahnya usia, tetapi seharusnya tidak terlalu berdampak pada kemampuan untuk menjalani hari.
Gejala fisik demensia lainnya juga dapat muncul dalam bentuk kehilangan pendengaran atau penglihatan.
Baca juga: Cegah Risiko Demensia sejak Dini, Lakukan Perubahan Pola Hidup Ini
Kunci untuk mengidentifikasi demensia adalah berbicara dengan dokter keluarga atau penyedia layanan kesehatan.
Mereka dapat merujuk kita kepada ahli saraf untuk pemeriksaan lengkap.
Biasanya mereka akan melakukan beberapa tes, seperti menguji keseimbangan, koordinasi, dan refleks tubuh.
Selain itu, ada pula pemeriksaan kognitif, pengujian neuropsikologis, pencitraan otak dan pemeriksaan darah.
Tes-tes ini membantu kita memahami perubahan yang mungkin terjadi di dalam otak kita.
Baca juga: Minyak Zaitun Bisa Kurangi Risiko Kematian akibat Demensia, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.