KOMPAS.com - Mendengarkan musik sudah biasa menjadi cara tepat untuk mengelola emosi dan pikiran yang bergejolak, seperti saat sedih, kecewa atau merasa senang berlebihan.
Tetapi, apakah musik bisa membantu mengatasi dan mengelola emosi tertentu yang lebih ekstrem seperti amarah?
Emosi marah yang membuncah seringkali terasa sulit untuk diungkapkan dengan cara yang sehat.
Beberapa orang cenderung menyembunyikan emosi, ketakutan, dan frustrasi dengan memendamnya.
Hal itu pun ternyata berdampak seperti "bom waktu" yang bisa meledak tidak karuan bila sudah tak terbendung.
Akibatnya, orang tersebut dapat menunjukkan luapan kemarahan tanpa peringatan atau provokasi.
Kabar baiknya, terapis dan psikolog mengatakan, untuk mengelola rasa marah, kita dapat menggunakan musik sebagai terapi, terutama pada musik ekstrem seperti hardcore hingga heavy metal.
Baca juga: Hobi Mendengarkan Musik Bikin Kita Jauh Lebih Sehat, Simak 5 Faktanya
Memanfaatkan musik untuk mengatasi atau mengelola kemarahan bisa dilakukan dengan cara mendengarkan genre musik seperti heavy metal.
Menurut laman Wise and Geek, pada dasarnya musik dapat membantu seseorang menempatkan sesuatu ke dalam perspektif yang baru.
Selain mendengarkan alunan musiknya, seseorang mungkin dapat terhubung dengan menemukan makna dari lirik atau cerita dari musik yang dia dengar.
Kondisi ini dapat membantunya memilah perasaan kecewa dan marah dengan cara yang lebih kondusif.
Dampaknya pun positif, kemarahan yang dirasakan jadi lebih terkontrol dan tidak membuatnya meledak sewaktu-waktu dan mencegah perilaku yang merusak.
Terkait akan manfaat itu, beberapa penelitian sudah membuktikan efektivitas musik dalam mengelola keadaan emosional seperti rasa amarah.
Salah satunya dibuktikan melalui penelitian yang terbit di jurnal Frontiers tahun 2015.
Baca juga: 4 Manfaat Mengejutkan Mendengarkan Musik Metal untuk Kesehatan Mental
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.