Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarkan Musik Heavy Metal Bantu Kelola Kemarahan, Benarkah?

Kompas.com - 21/08/2023, 16:18 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Sekitar 39 orang berusia 18-34 tahun menjadi sasaran induksi kemarahan, diikuti dengan tugas acak untuk mendengarkan musik ekstrem selama 10 menit dari playlist mereka sendiri, atau 10 menit diam (kontrol).

Musik ekstrem yang dimaksud bergender hardcore, heavy metal, emo, punk, screamo dan masing-masing sub-genre itu masuk dalam kategori musik "ekstrem".

Musik ekstrem ini ditandai dengan suara yang semrawut, keras, berat, dan bertenaga, dengan vokal yang emosional, seringkali mengandung tema lirik kecemasan, depresi, isolasi sosial, dan kesepian.

Setelah mendengarkan musik ekstrem selama 10 menit, tingkat emosi mereka juga ditinjau yang mencakup detak jantung, dan peringkat subyektif pada Positive and Negative Affect Scale (PANAS).

Hasil penelitian menunjukkan, tingkat rasa amarah, mudah marah, dan stres dari tinjauan PANAS meningkat selama mereka merasa marah, dan menurun setelah mendengarkan musik.

Detak jantung meningkat selama induksi kemarahan dan dipertahankan (tidak meningkat) dalam kondisi musik didengarkan, dan menurun dalam kondisi hening.

Sehingga dapat disimpulkan, temuan itu menunjukkan musik ekstrem tidak membuat peserta yang marah menjadi lebih marah dan sebaliknya, tampaknya cocok dengan gairah fisiologis mereka dan menghasilkan peningkatan emosi positif.

Mendengarkan musik ekstrem mungkin merupakan cara yang sehat untuk memproses kemarahan mereka.

Meski hasil penelitian menunjukkan manfaat yang positif, namun peneliti berpendapat tidak semua jenis musik memiliki efek yang sama bagi setiap individu.

Beberapa orang mungkin menemukan musik spiritual, klasik atau instrumental dapat menenangkan perasaan mereka.

Tetapi secara keseluruhan, menonton pertunjukkan musik, baik di depan umum mau pun secara pribadi apat membantu mereka mengelola emosi seperti kemarahan yang dialami.

Di samping itu, bagi banyak musisi, menggubah musik dan lirik lagu dapat membantu mengungkapkan perasaan marah atau cemas yang mengakar.

Selanjutnya, orang yang sudah terbiasa menggunakan musik sebagai pelampiasan (hobi mendengarkan musik) mungkin lebih mampu mengatasi dan mengelola emosi tersebut.

Baca juga: Sinopsis Metal Lords, Perjuangan Pencinta Musik Metal Dirikan Band 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com