KOMPAS.com - Depresi secara umum memiliki beberapa gejala utama seperti kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, tidak nafsu makan, merasa sedih berlebihan, hingga perubahan kebiasaan tidur.
Namun, apabila tidak segera ditangani, depresi mungkin akan bermanifestasi pada gejala yang lebih serius, yakni daya ingat yang menurun.
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Trends In Neuroscience menunjukkan, selain mempersulit tugas ingatan yang spesifik dan detail, depresi juga membuat kita lebih mudah mengakses ingatan negatif dan kesulitan mengingat hal positif.
"[Temuan ini] jelas sangat relevan secara klinis karena jika kita terus-menerus mengingat hal-hal negatif dalam hidup dan bukannya hal-hal positif, itu akan melanggengkan atau mempertahankan episode depresi," kata profesor psikiatri di Harvard Medical School, Dr Daniel Dillon, MD.
Bukan hanya menumbuhkan sikap pesimis yang membuat penderita depresi merasa buruk. Menurut Dillon, depresi memiliki efek yang nyata dan terukur pada tubuh dan otak, yang menyebabkan defisit memori.
Baca juga: 7 Tips Mudah Meningkatkan Mood Saat Depresi
Hubungan antara depresi dan kaburnya ingatan
Ketika seseorang mengalami depresi, ingatan mereka menjadi kabur atau yang dikenal dengan memory fog.
Para psikolog juga menyebutnya sebagai fenomena ingatan otobiografi yang berlebihan.
Dalam sebuah laboratorium, para peneliti menguji hal ini dengan meminta partisipan untuk menceritakan tentang ingatan tertentu, seperti saat mereka merasa bahagia.
Dillon mengatakan, orang yang tidak depresi mungkin akan menceritakan berbagai pengalaman menyenangkan dengan sangat detail, sementara orang yang depresi akan mengatakan sesuatu yang lebih umum.
Beberapa orang berteori jika hal ini disebabkan oleh cara depresi meredam, antara lain, kemampuan untuk fokus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.