Sedangkan filler wajah adalah implan cair yang disuntikkan ke kulit, bukan otot, untuk mengencangkan dan menghaluskan fitur wajah.
Cairan yang dipakai sebagai isi filler bisa berbeda termasuk asam hialuronat hingga polimetilmetakrilat (PMMA), yang juga berdampak pada daya tahannya.
Baca juga: Filler Generasi Terbaru Berasal dari Ganggang
Kadang kala, dokter juga akan memanfaatkan lemak dari tubuh pasien untuk menutupi kerutan, yang disebut autologus fat grafting.
Botoks dan filler bukan metode yang bisa saling menggantikan karena kebutuhannya berbeda.
Neurotoksin dan filler dirancang untuk melakukan dua hal berbeda,” jelas Dr. Khetarpal.
Perawatan botoks paling cocok untuk menangani kerutan dinamis akibat aktivitas otot yang terlihat saat bergerak seperti di antara mata, alis dan dahi.
Baca juga: Britney Spears Curhat Pernah Gagal Botoks, Alisnya Naik 3 Minggu
Sementara itu, filler lebih disarankan untuk mengatasi hilangnya volume pada wajah bagian bawah seperti pipi dan garis senyum.
Bisa juga dipakai untuk menambah volume wajah seperti pada tulang pipi yang terlalu cekung atau bibir agar lebih sensual.
Jenis kerutan ini berasal dari kulit yang kehilangan elastisitas dan kolagen seiring bertambahnya usia.
"Botoks merawat otot di bawahnya, sedangkan filler merawat garis-garis yang tidak bergerak," urai Dr. Khetarpal.
Baca juga: 6 Cara Menyamarkan Kerutan di Bawah Mata, Bisa Dicoba di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.